TEMPO.CO, Jakarta -- Pengamat kebijakan publik dari Cirus, Andrinof Chaniagom mempertanyakan kebijakan Kartu Jakarta Sehat untuk seluruh kalangan rakyat, baik kaya maupun miskin. "Kalau anggaran Pemerintah Daerah DKI Jakarta cukup untuk meng-cover semua kalangan, sih, tak masalah. Namun, kalau tidak? Itu perlu dipikirkan," ujar Andrinof, Ahad, 11 November 2012.
Andrinof mengatakan, ada baiknya diterapkan skala prioritas dalam melayani pemegang kartu sehat. Dengan begitu, yang dilayani adalah benar-benar mereka yang membutuhkan bantuan kesehatan, bukan yang mampu membiayai pelayanan kesehatannya seorang diri.
"Takutnya ini berakhir seperti subsidi BBM. Tujuannya untuk kalangan kurang mampu. Namun yang merasakan manfaatnya malah mereka yang sejatinya bisa membeli BBM nonsubsidi," ujar Andrinof.
Meski bingung kartu sehat digunakan untuk melayani segala kalangan ekonomi, ia mengaku mendukung kartu sehat digunakan untuk menangani segala jenis penyakit. Ia berkata, permasalahan yang ada selama ini adalah warga dari kalangan kurang mampu tidak bisa menanggung biaya untuk penanganan penyakit berat.
"Setidaknya, adanya kartu sehat ini menjamin segala kalangan, terutama yang kurang mampu, mendapat penanganan kesehatan sesuai standar penanganan," ujar Andrinof.
Baca Juga:
Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Bambang Suheri berkata bahwa kartu sehat ditujukan untuk semua kalangan karena tak sepatutnya penanganan tiap kalangan dibeda-bedakan. Namun, ia mengaku masih menetapkan adanya skala prioritas dalam melayani pemegang kartu sehat.
"Yang pakai Mercedes Benz pun boleh pakai kartu sehat, tapi ya prioritas akan lebih diutamakan kepada mereka yang kurang mampu," ujar Bambang.
Sabtu kemarin, Gubernur DKI Joko Widodo membagikan Kartu Jakarta Sehat kepada warga miskin Ibu Kota. Menurut dia, kartu itu juga bisa didapatkan warga yang kaya raya.
"Semua dapat, tidak ada yang tidak dapat. Yang kaya raya pun kalau mau dapat bisa, kalau enggak malu," kata Jokowi seusai membagikan Kartu Jakarta Sehat secara simbolis kepada warga di Pademangan Timur, Jakarta Utara.
Terkait pemakaian kartu sehat, tampak belum banyak yang menggunakannya. Di salah satu rumah sakit rujukan kartu sehat itu, Rumah Sakit Umum Daerah Koja, belum banyak yang menggunakannya.
Beberapa pasien atau pengunjung rumah sakit yang Tempo temui masih mengenakan JPK Gakin, kartu berwarna hijau. Meskipun begitu, di papan loket admisi rumah sakit, telah dipasang pengumuman bahwa calon pasien yang membawa KTP DKI/KK serta rujukan puskesmas dapat menerima pelayanan gratis untuk IGD, rawat jalan, dan rawat inap tingkat III.
ISTMAN MP
Baca juga:
''Orang Kaya Bisa Punya Kartu Jakarta Sehat, Asal...''
Kartu Jakarta Sehat Diluncurkan
Basuki: Kartu Sehat Bisa Dinikmati Seluruh Warga
RSUD Siap Layani Pemilik Kartu Jakarta Sehat
Kartu Jakarta Sehat Diuji Coba Besok