Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wreck-It Ralph, Kala Penjahat Ingin Jadi Pahlawan  

image-gnews
Film Wreck-It Ralph. Animationmagazine.net
Film Wreck-It Ralph. Animationmagazine.net
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - “Aku bosan menjadi jahat,” kata Ralph.

Ralph adalah tokoh antagonis dalam permainan dingdong Fix-it Felix. Selama 30 tahun, lelaki tinggi besar bertangan kokoh ini kerap menghancurkan gedung apartemen di Nicelanders. Sedangkan Felix, lelaki kecil yang memiliki palu emas, bertugas memperbaiki segala kerusakan. Dan Ralph jemu akan semua itu.

Dia bosan merusak gedung, jenuh dibenci orang-orang, iri melihat Felix selalu mendapatkan kue, dan sedih tidur sendiri di tumpukan puing batu bata. “Aku ingin medali emas serupa milik Felix,” kata Ralph.

Waktu itu, Ralph berkeluh di depan temannya sesama penjahat dalam game. Seperti Zangief dan M. Bison dari permainan Street Fighter; Clyde si hantu gentayangan sekaligus musuh Pac Man; serta Cyborg dari Mortal Combat. Tapi tak ada yang mengerti kegalauan Ralph. Dia pun pergi dari game Fit-It Felix.

Ralph ingin membuktikan bahwa dia juga bisa meraih medali dari permainan lain. Namun hengkangnya Ralph membuat Felix serta karakter lain di Fix-It Felix khawatir. Sebab, tanpa Ralph, tidak ada yang bertugas menghancurkan gedung. Maka tidak ada benda yang bisa diperbaiki Felix. Kalau sudah begitu, kiamatlah game Fit-It Felix.

Karena itu, Felix ikut pergi dari permainan itu. Dia mencari Ralph ke game lain. Ralph minggat, Felix juga menghilang. Dengan terpaksa, si pengelola dingdong, Litwak, menempel kertas peringatan rusak di layar Fit-It Felix.

Ide cerita film animasi Wreck-It Ralph ini mirip Toys Story. Masih soal mainan yang bisa berbicara, bergerak, dan memiliki kehidupan sendiri kala manusia tidak melihatnya.

Bedanya, aktivitas mereka terbatas di arena dingdong saja. Hanya bergerak dari satu game ke game lain melalui kabel-kabel yang terhubung ke satu stop kontak. Tak seperti Woody, Buzz, atau Rex yang bisa pindah rumah dan naik kendaraan manusia dalam Toys Story.

Sutradara Wreck-It Ralph adalah Rich Moore. Sepanjang kariernya, Moore dikenal sebagai pengarah keluarga Simpsons. Ada 19 judul The Simpsons yang digarap Moore. Misalnya: Bart the Murderer, Homer's Night Out, serta Simpson and Delilah.

Terbiasa menggarap The Simpsons, sepertinya tidak mempengaruhi Moore dalam membuat Wreck-It Ralph. Sebab, di sini, Moore tidak menyinggung humor lokal atau sarkasme layaknya keluarga Simpsons.

Bahkan, sebetulnya, tidak terlalu banyak humor yang ditawarkan Moore. Kalaupun ada yang menggelitik, itu sifatnya hanya sementara. Bukan lelucon yang bisa kembali membuat tertawa kala mengingatnya lagi. Karena itu, Wreck-It Ralph bakal membosankan untuk anak di bawah usia 8 tahun.

Di sini, Moore lebih berpaku pada cerita. Mirip drama, namun plotnya agak ringan. Dengan demikian, bisa dimengerti penonton yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Khususnya bagi mereka yang duduk di kelas tiga ke atas.

Wreck-It Ralph memang animasi dan ditujukan untuk penonton cilik. Tapi film ini berubah menjadi dewasa waktu Felix bertemu Sersan Tamora Jean Calhoun dari permainan Hero’s Duty. Melihat sisi maskulin Calhoun, Felix jatuh cinta. Karena itu, adegan ciuman dan tatapan mesra pun tak terhindarkan. Membuat penonton cilik kudu dipaksa menutup matanya oleh orang tua mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yang membuat Wreck-It Ralph sama dengan kebanyakan film Amerika, gambar bergerak produksi Studio Walt Disney ini juga menyelipkan kesan patriotik. Di sana, Calhoun bertugas memimpin pasukan pembasmi serangga yang mengancam kehidupan manusia. Adegan yang begitu “Amerika banget”.

Menariknya, di Wreck-It Ralph, Moore mengajarkan penonton bahwa pahlawan tidak melulu mendapatkan tanda jasa, medali, atau penghargaan. Seperti yang dilakukan Ralph untuk teman barunya, Vanellope von Schweetz, di permainan Sugar Rush.

Vanellope sesungguhnya pembalap tangguh. Tapi King Race menghilangkan kemampuannya. Melupakan keinginan meraih medali, Ralph menolong Vanellope kembali ke arena balap. Bahkan dia merelakan nyawanya demi Vanellope.

Kata Ralph ketika melihat Vanellope, “Aku tidak perlu medali. Selama anak itu menyukaiku, aku tahu kalau aku tidak jahat.” Kalimat yang membuat saya bergumam, “Ooooh…”

Di sini, Moore juga mengajak penonton untuk belajar menerima kondisi diri sendiri. Baik-buruknya. Seperti yang diucapkan Ralph dan tokoh penjahat lainnya dalam kelompok pendukung atau support grup, Bad-Anon. “I am bad, and that’s good, I will never be good, and that’s not bad. There’s no one I’d rather be than me.”

Untuk pencinta video game, film ini sungguh menarik. Apalagi bila hafal nama, karakter, dan kemampuan para pemain. Sebab, mereka bisa melihat “kehidupan” asli para tokoh seusai permainan. Seperti aktivitas Ken dan Ryu dari Street Fighter, yang kerap nongkrong di Bar Taper seusai bertarung.

Lucu saja melihat mereka ngobrol, bersantai, bercengkerama, bahkan saling jatuh cinta setelah sibuk adu jotos.

Wreck-It Ralph
Sutradara: Rich Moore
Penulis naskah: Rich Moore, Phil Johnston, Jim Reardon
Pengisi suara: John C. Reilly, Sarah Silverman, Jack McBrayer, Jane Lynch.
Studio: Walt Disney Animation Studios
Durasi: 108 menit
Genre: Animasi, komedi, drama

CORNILA DESYANA

Berita lain:
Love In Paris:Gaya Kelas Atas,Masalah Kelas Bawah

Jokowi Kesampingkan Nonton Sepultura Demi Warga

Love in Paris Bakal Syuting di Bali dan Belanda

Film 360, Lingkaran Cerita Tentang Cinta dan Sunyi


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

16 jam lalu

Glenn Fredly The Movie. Dok. Poplicist Publicist
Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024


Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

1 hari lalu

Ryan Gosling dalam film The Fall Guy. Dok. Universal Pictures
Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024


Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

2 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".


Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

8 hari lalu

The Beatles. Foto: Instagram/@thebeatles
Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be


Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

10 hari lalu

Cuplikan trailer Next Stop Paris, film hasil AI Generatif buatan TCL (Dok. Youtube)
Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.


7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

11 hari lalu

Poster film The Green Knight. Foto: Wikipedia.
7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.


8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

14 hari lalu

Mansion di film The Godfather (Paramount Picture)
8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.


Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

15 hari lalu

Aktor Christian Bale menghadiri pemutaran perdana film terbarunya, `Exodus:Gods and Kings` di Madrid, Spanyol, 4 Desember 2014. REUTERS
Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal


7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

17 hari lalu

Film The Idea of You. (dok. Prime Video)
7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.


Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

17 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@noah_site
Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

Selain terkenal sebagai komika, Babe Cabita juga pernah membintangi beberapa judul film, berikut di antaranya.