TEMPO.CO, Jakarta -Bank Indonesia mencabut izin usaha 28 pedagang valuta asing (money changer) di wilayah DKI Indonesia. Penutupan dilakukan lantaran kurang modal. "Hingga batas waktu, 5 September 2012, terdapat 28 pedagang valuta asing bukan bank yang tidak memenuhi kewajiban modal disetor," ucap juru bicara Bank Indonesia, Difi A. Johansyah, di Bank Indonesia, Selasa, 13 November 2012.
Sesuai Peraturan Bank Indonesia No.12/22/PBI/2010 tentang Pedagang Valuta Asing, pedagang valuta asing bukan bank (PVA BB) wajib memenuhi modal disetor paling sedikit Rp 250 juta. "PVA BB yang tidak memenuhi ketentuan, izin usahanya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku," ucap Difi.
Ke-28 pedagang valuta asing bukan bank tersebut yakni:
1.PT Ahwani Algyurra
2.PT Berkat Ekspress Sukses Terus
3.PT Binhasan Valas
4.PT Cisuda Indo Artha
5.PT Fiona MC
6.PT Gunung Batu Batamar Jaya
7.PT Helindo Adma Sejati
8.PT Indovalas Rahayu Mandiri
9.PT Karya Mandiri Semesta Raya
10.PT Metro Jala Masino
11.PT Mideast Forex
12.PT Millenium Kasih
13.PT Mulia Intervalasindo
14.PT Pamada Inti Valutama
15.PT Penata Artha Cemerlang
16.PT Puri Arthamas Pratama
17.PT Sehati Multi Valasindo
18.PT Semesta Perdanajaya
19.PT Sendang Forex Mulia
20.PT Sentrasumber Artomas
21.PT Trimegah Mandiri
22.PT Valas Nusa Pertiwi
23.PT Vasing Pratama
24.PT Bhara Arta Nugraha
25.PT Jakarta Internasional Valutama
26.PT Kencana Artha Valas
27.PT Nadia Langensari
28.PT Wahana Mandiri Valutama
Difi menjelaskan, Bank Indonesia meminta agar pengurus pedagang valuta asing tersebut berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk penyelesaian administrasi. "Informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Departemen Pengelolaan Moneter," ucapnya.
MARTHA THERTINA
Berita Terpopuler
Disiapkan Rp 600 Miliar untuk Kampung Deret Jokowi
Dahlan Iskan Kaget BP Migas Dibubarkan
Dua Ribu Unit Mobil Esemka Dipesan
Resep Sukses si ''Anak Singkong'' Chairul Tanjung
Dahlan Santai Penuhi Undangan Komisi VII
Tak Catat Pertanyaan, Dahlan Disindir Anggota DPR
Korea Bangun Arena Judi Rp 2.800 Triliun!