TEMPO.CO, Jakarta - Kelangkaan daging sapi yang terjadi di pasar se-Jabodetabek sejak Kamis 15 November 2012 menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (ASPIDI) Thomas Sembiring akibat kebijakan pemerintah memangkas kuota impor daging tahun ini. sehingga pasokan daging menjadi langka di dalam negeri. Kelangkaan ini mengakibatkan harga semakin melonjak sejak bulan puasa dan peternak menaikkan harga jual sapinya kepada pedagang daging.
Thomas mendapat informasi bahwa pedagang daging se-Jabodetabek mulai melakukan mogok jualan karena harga daging dianggap terlalu mahal yang mengakibatkan sepi pembeli.
Pedagang daging, kata dia, kini harus membayar lebih mahal sapi dari peternak sekitar Rp 33 ribu per kilogram bobot hidup dari sebelumnya sekitar Rp 25-26 ribu per kilogram bobot hidup. Faktor lain pemogokan ini, pedagang daging diharuskan membayar kontan. "Selama ini kan kredit," ujarnya.
Menurut dia, pemerintah terlalu percaya diri bisa mencapai swasembada daging pada 2014 dengan memangkas kuota impor tahun ini. Meskipun harga daging mulai merangkak naik, lanjutnya, namun pemerintah tetap berargumen stok sapi dalam negeri bisa mencukupi kebutuhan daging.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, tren harga penjualan daging sapi mengalami peningkatan terus menerus. Dimulai sejak masa puasa pada Agustus, harga daging sapi sudah dibanderol sebesar Rp 75.550 per kilogram.
Setelahnya, harga daging terus menerus naik, sebesar Rp 79.142 per kilogram pada September, Rp 80.588 per kilogram pada Oktober dan menurun sedikit menjadi Rp 80.321 per kilogram pada hingga 13 November 2012.
AYU PRIMA SANDI
Berita Lain:
Outsourcing Dihapus, Kecuali di 5 Pekerjaan Ini
Sungha Jung, Gitaris Asal Korea yang Mempesona
Konser Sungha Jung, Sederhana Nan Mengena
Rumah Bos Perusahaan Migas Disatroni Maling
Lawan Arsenal, Tottenham Berharap pada Adebayo