TEMPO.CO, Bekasi - Staf Ahli Bidang Ketenagakerjaan Menteri Koordinator Perekonomian, Arief Habibie, menyatakan maraknya aksi demo buruh melakukan mogok kerja akan memukul iklim investasi nasional. Alasannya, para investor akan melihat Indonesia bukan sebagai negara yang kondusif untuk menanamkan modal.
"Padahal datangnya investasi akan menyerap tenaga kerja," kata Arief di sela acara Focus Group Discussion bertema "Demo Buruh dan Implikasinya terhadap Perekonomian Nasional" di Bekasi, Senin, 19 November 2012.
Ia mengatakan, meningkatnya investasi mampu menekan angka pengangguran nasional. Menurut Arief, pemerintah sudah berhasil menekan angka pengangguran sejak 2005. Ketika itu, angka pengangguran nasional mencapai 11 persen.
“Kini jumlah pengangguran sudah berada di angka 6 persen. Karenanya, sangat penting untuk mempertahankan iklim investasi agar makin banyak investor menanamkan modalnya di Indonesia,” kata Arief.
Ia menambahkan, saat ini banyak perusahaan manufaktur di Cina akan merelokasi usahanya ke Asia Tenggara. Negara Tirai Bambu tentu bakal memilih negara yang kondusif untuk menjalankan usaha mereka.
Namun, dia menambahkan, yang menangkap peluang tersebut justru Vietnam. Sedangkan Indonesia masih bergelut soal mogok kerja buruh. Untuk itu, pemerintah berharap iklim investasi dalam negeri terus membaik. "Sehingga investasi dari Cina bisa kita serap maksimal," kata Arief.
MUHAMMAD GHUFRON
Terpopuler:
BP Migas Bubar, Karyawan Sempat Panik
Garuda Indonesia Raih Best Annual Report di Rusia
Priyono Salahkan Kurtubi Soal Kontraktor Asing
Pemerintah Terbitkan Obligasi Samurai Rp 7,2 T
Investor Menunggu Kabar dari AS dan Yunani
Bahas UMP, Soekarwo Kumpulkan Bupati se-Jatim
Seperti Apa Badan Pengganti BP Migas?