TEMPO.CO , Surakarta: Maskapai AirAsia akan kembali menerbangi rute Solo-Kuala Lumpur setelah dihentikan per September 2012. Mulai 21 Desember mendatang, AirAsia akan terbang dari Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Solo ke Bandara Internasional Kuala Lumpur tiga kali dalam seminggu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta Widdi Srihanto mengatakan sudah mendapatkan surat pemberitahuan resmi dari AirAsia. “Kami menyambut baik rencana terbang kembali ke Solo,” ujarnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin, 19 November 2012.
Widdi mengatakan selain Singapura, Australia, dan Cina, Malaysia adalah pangsa pasar utama untuk wisatawan mancanegara. Dengan penerbangan langsung dari Solo-Kuala Lumpur dan sebaliknya, akan memudahkan wisatawan Malaysia untuk datang ke Solo. “Atau sebaliknya, wisatawan dari Solo yang ingin berlibur ke Malaysia,” katanya.
Dia yakin wisatawan Malaysia akan tertarik untuk datang ke Solo. Terutama karena adanya kesamaan budaya antara kedua negara. Sehingga obyek wisata seperti keraton akan menjadi jualan utama Solo. “Kami akan mengandalkan kekayaan budaya seperti keraton untuk menggaet turis Malaysia,” katanya.
Tak hanya itu, dia berencana mengadakan promosi langsung ke Malaysia di 2013. Terutama dengan mengikuti ajang promosi wisata di Malaysia, MATTA Fair.
“Kami juga berencana mengundang biro wisata dari Malaysia dan media Malaysia untuk datang ke Solo dan melihat obyek wisata yang bisa dibuat paket wisata,” katanya.
Station Head Air Asia Solo Josephine mengatakan AirAsia akan terbang dari Solo ke Kuala Lumpur tiap Selasa, Kamis, dan Sabtu pukul 08.50. Sedangkan penerbangan dari Kuala Lumpur ke Solo di hari yang sama, berangkat pukul 06.55 dan tiba di Solo pukul 08.25.
“Kami berharap pemerintah Solo dan pelaku wisata dapat bersama-sama menggenjot pariwisata Solo dan Malaysia. Sehingga pariwisata kedua daerah dapat sama-sama berkembang,” ujarnya.
Menurut dia, AirAsia tidak bisa lagi mengandalkan penumpang dari tenaga kerja Indonesia seperti yang selama ini dilakoni dalam 7 tahun terakhir. Sebab penumpang TKI hanya ramai pada waktu tertentu seperti jelang Hari Raya Idul Fitri yang keterisian penumpang mencapai 85-90 persen.
Tapi di luar itu, kapasitas pesawat hanya terisi 50 persen atau di bawahnya. Padahal minimal keterisian penumpang 65 persen dan idealnya 85 persen. Dia mengatakan sudah mulai menjual tiket Solo-Kuala Lumpur pada 12 November lalu melalui penjualan langsung atau lewat agen tiket.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita lain:
Libur Panjang, Pengunjung Keraton Naik 400 Persen
Ciri-ciri Penumpang Pesawat Idaman
Pulau Sabang Diserbu Wisatawan
Mendorong Anak Lestarikan Permainan Tradisional
10 Kebiasaan Penumpang Pesawat yang Mengesalkan