TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai cara dilakukan jaringan narkoba untuk meloloskan barang haramnya dari "penciuman" petugas.
Dalam pemusnahan sabu-sabu seberat 2,4 kilogram yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) hari ini, Rabu, 21 November 2012, Kepala Subbagian Humas BNN, Krisna Anggara, mengatakan narkotik itu hampir saja lolos dari pengawasan petugas.
Menurut Krisna, jaringan narkoba yang ditangkap BNN pada Oktober 2012 lalu menggunakan trik baru untuk mengelabui petugas. AR, seorang anggota jaringan narkoba itu, hampir saja lolos saat membawa sabu dari Indonesia ke Timor Leste.
"Ia memakai terpal untuk mengecoh pemeriksaan sinar-x," ujarnya. Krisna kemudian menunjukkan terpal yang dipakai AR.
Terpal berwarna hitam itu lebih tebal dari terpal biasa. Sekilas, bentuknya seperti matras yang biasa dibawa para pendaki gunung untuk menyusun rangka ranselnya.
Begitu pula gaya AR saat membawa benda haram ini dari Indonesia. Mengenakan tas ransel, ia melenggang santai menunggu tasnya dideteksi alat pemindai.
Meskipun lolos dari pengawasan mesin, seorang petugas memperhatikan kejanggalan dalam ransel yang dibawanya. "Dinding tasnya tampak ganjil," ujar Krisna.
Benar saja, setelah dibuka, tas itu berisi sabu-sabu seberat 2,4 kilogram. Sabu itu dibungkus dengan lapisan alumunium foil.
AR ditangkap pada 18 Oktober lalu. Kepada polisi ia mengaku diperintah oleh seseorang di Medan untuk ke Dili, Timor Leste, dengan menggunakan pesawat ke Kupang. Setelah itu, ia melanjutkan perjalanan lewat jalur darat.
Di Timor Leste, AR ditemui seseorang yang dicurigai bertugas sebagai koordinator jaringan tersebut yang berangkat dari Medan.
M. ANDI PERDANA
Berita terpopuler lainnya:
Jokowi Siap Kasih Rp 15 Miliar ke Kelurahan, Tapi...
Lawan Israel, Hisbullah Tak Biarkan Gaza Sendiri
Ini Situs-situs Israel yang Dilumpuhkan Anonymous
Hacker Sedunia Serukan Perang Cyber Lawan Israel
UMP Rp 2,2 Juta, Pedagang Bakso Menjerit