TEMPO.CO, Tokyo - Mata uang tunggal, euro, berhasil menguat terhadap sebagian besar dari 16 mata uang utama menjelang Konferensi Tingkat Tinggi Uni Eropa, yang akan berlangsung hari ini untuk membahas masalah anggaran.
Euro menguat terhadap dolar dan yen setelah menteri keuangan dari 17 negara anggota Uni Eropa kemarin membicarakan bantuan untuk Yunani yang akan dilanjutkan pada 26 November mendatang.
Yen menyentuh level terendahnya dalam tujuh bulan terakhir di tengah spekulasi bahwa partai oposisi Jepang menganjurkan pelonggaran moneter tanpa batas untuk dapat memenangkan kekuasaan dalam pemilu bulan depan. Optimisme gencatan senjata yang terjadi di Jalur Gaza juga akan mengurangi permintaan aset safe haven.
Pasar telah cukup pragmatis tentang apa yang akan diumumkan keluar dari Eropa minggu depan. "Itulah yang membuat euro tidak mengalami kejatuhan,” kata Thomas Averil, manajer dari Rochford Capital di Sydney.
Euro di pasar Asia pagi ini ditransaksikan naik 0,2 persen menjadi US$ 1,2857 pada pukul 08.42 waktu Tokyo. Sebelumnya bahkan sempat menguat hingga ke US$ 1,868, yang merupakan level tertingginya sejak 7 November lalu. Euro juga menguat 0,3 persen menjadi 106,14 yen. Sedangkan yen kembali melemah terhadap dolar Amerika menjadi 82,56, yang merupakan level terlemahnya sejak 6 April lalu.
Indeks dolar Amerika Serikat terhadap enam mata uang rival utamanya turun 0,025 poin menjadi 80,932.
Hal ini membuat tekanan terhadap rupiah dan mata uang Asia lainnya akan sedikit mengendur. Nilai tukar rupiah kemarin ditutup melemah 2 poin ke posisi 9.635 per dolar AS.
BLOOMBERG | VIVA BUDY K