TEMPO.CO, Surabaya - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X menargetkan perolehan belanja modal sebesar Rp 960 miliar tahun depan. Angka ini naik dua kali lipat dibanding perolehan tahun ini sebesar Rp 420 miliar. Direktur Keuangan PTPN X Dolly P. Pulungan mengatakan, peningkatan belanja modal diperlukan untuk menggenjot kinerja perusahaan mengejar target swasembada gula pada 2014 sebesar 3,1 juta ton.
Menurut Dolly, angka belanja modal itu belum termasuk kebutuhan dana yang disiapkan untuk pembangunan pabrik gula dan perluasan area tanam tebu di Pulau Madura. Untuk kebutuhan itu, perusahaan menaksir angka hingga Rp 1 triliun.
Dolly menuturkan, belanja modal tahun depan akan diprioritaskan untuk merevitalisasi mesin-mesin produksi 11 pabrik gula di bawah naungan PTPN X, pengerjaan pabrik bioetanol di PG Gempolkrep, dan modal kerja lainnya. Ia berharap, belanja modal tersebut dapat terealisasi seluruhnya. Beberapa pabrik gula yang segera direvitalisasi tahun 2013 antara lain PG Djombang Baru, PG Tjoekir, PG Kremboong, PG Gempolkrep, dan PG Lestari.
Belanja modal tahun 2012 sebesar Rp 420 miliar diprediksi tidak terserap sepenuhnya. Untuk tahun ini, ujarnya, kemungkinan hanya terserap sebesar Rp 300 miliar. "Sisa Rp 160 miliar, kami ikutkan tahun depan," ujar Dolly di sela penandatanganan MoU tanggung jawab sosial perusahaan dengan Bank BNI senilai Rp 25 miliar.
Dari total belanja modal Rp 960 miliar, pihaknya hanya mampu menyediakan dana dari kas internal perseroan sejumlah Rp 300 miliar. Lantas sisanya, sebesar Rp 660 miliar, akan menggandeng perbankan. Ketika disinggung perbankan yang dimaksud, Dolly memastikan semuanya akan diperoleh dari pinjaman lembaga keuangan BUMN.
PTPN memprioritaskan perbankan BUMN karena ingin menjalin sinergi sesama BUMN. Bahkan untuk kebutuhan modal membangun pabrik gula di Pulau Madura, PTPN X telah mengajukan proposal ihwal pinjaman modal kepada tiga bank BUMN, yakni Bank Mandiri, BNI, dan BRI. "Karena sesama BUMN, mereka (bank BUMN) menawarkan bunga lebih ringan dibanding bank swasta," ucapnya.
Kepala Bank BNI Perwakilan Surabaya Dasuki Amsir menantang kebutuhan modal yang dibutuhkan PTPN X. Bagi Dasuki, menilik kinerja PTPN X dan rencana IPO pada 2014, pihaknya siap mengucurkan berapa pun belanja modal sesuai kebutuhan PTPN X.
Ia berharap, kerja sama PTPN X dan Bank BNI dalam pemenuhan modal usaha terus berlangsung. Bahkan pihaknya berharap kebutuhan modal proyek pabrik gula senilai Rp 1 triliun di Madura sepenuhnya jatuh pada BNI. "Kami menantang berapa modal yang dibutuhkan PTPN X. BNI siap-siap saja jika PTPN X minta tambahan modal," kata Dasuki.
Diberitakan sebelumnya, produksi gula PTPN X tahun 2012 mencapai 494 ribu ton. Angka ini naik sekitar 10,7 persen dibanding produksi gula 2011 sebesar 446 ribu ton. Peningkatan produksi ditopang oleh beroperasinya mesin-mesin produksi gula baru. Perseroan sendiri telah merampungkan proses penggilingan tebu di 11 pabrik gula dan telah memasuki tutup giling tebu.
Produksi tebu yang diolah di pabrik gula milik PTPN X tahun ini mencapai 6.072 juta ton, tumbuh 8,1 persen dibandingkan tahun 2011 sebesar 5.616 juta ton. Kenaikan rendeman tebu juga meningkat menjadi 8,14 persen ketimbang tahun 2011 sebesar 7,94 persen. Bahkan, luas area tanam tebu tahun 2013 diperkirakan mencapai 76 ribu hektare dari 72 ribu hektare tahun ini.
DIANANTA P. SUMEDI