TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mulai merombak jajaran pejabat di pemerintahannya. Jumat, 30 November 2012 pukul 15.00 WIB siang ini, ia akan melantik dua pejabat baru.
Mereka yang diganti di antaranya Kepala Dinas Kebersihan DKI, Eko Bharuna, dan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah, Sukri Bey. Dua lagi kabarnya adalah pejabat di lingkungan Dinas Perumahan serta Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI).
Kamis, 29 November 2012 malam, Jokowi menolak membeberkan siapa saja pejabat baru yang ditunjuk menggantikan kepala dinas yang dicopot. Dirinya hanya memastikan bahwa pelantikan akan berlangsung siang ini di Balai Agung, Jakarta. "Yang jelas, kami harus mengelola birokrasi dengan baik" kata Jokowi. "Banyak birokrat di jajaran dinas yang tak sesuai kompetensinya"
Sebelumnya, Jokowi dan wakilnya, Basuki Ahok Tjahaja Purnama, sempat menyatakan banyak pegawai Provinsi DKI Jakarta ditempatkan tak sesuai kompetensinya. Banyak dari mereka tak dibutuhkan. Di satu sisi, pemerintah butuh banyak pegawai yang kompeten.(baca:Ahok: Pemda DKI Kelebihan Orang Tak Dibutuhkan dan (baca:Jokowi: Birokrasi itu Bagian dari Solusi, Jika Salah Urus...)
Dihubungi terpisah, Eko Bharuna membenarkan soal pergantian dirinya. Menurut dia, jabatan sebagai kepala dinas akan digantikan oleh Unu Nurdin, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Kepala Dinas Kebersihan Jakarta.
"Saya akan diganti. Tidak apa-apa. Umur saya sudah 59 tahun dan sudah dua kali diperpanjang. Jadi, wajar kalau saya pensiun," kata Eko, Jumat, 30 November 2012.
Dia tidak mengetahui pejabat pemerintah daerah lainnya yang bakal diganti pada hari ini. "Yang lain saya tidak tahu. Saya hanya tahu yang ada di Dinas Kebersihan saja," katanya.
Dia berharap, Unu Nurdin dapat meneruskan program-program yang selama ini sudah dia jalankan, di antaranya adalah rencana pembangunan ITF Sunter. "ITF Sunter yang saat ini masih dalam proses lelang beauty contest dan bisa bekerja lebih optimal," katanya.
Eko memang telah memasuki masa pensiun. Selain itu, dia juga telah dua kali mengalami masa perpanjangan jabatan pada masa Gubernur Fauzi Bowo menjabat.
WDA | SUTJI DECILYA
Berita terkait
Jokowi: Birokrasi itu Bagian dari Solusi, Jika Salah Urus...
Apa Maunya Jokowi-Ahok soal Ancol?
Gaya Ahok Awasi Kartu Jakarta Pintar
Seperti Apa Panasnya Rapat Jokowi-Ahok soal MRT?
Ahok Tawari Kantor, Ombudsman Menolak
Ahok: SDM DKI Hebat, tapi Enggak Mau Potong Anggaran