Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Supaya Kuat, Ikan Beta Bernafas di Permukaan Air

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Ikan Beta. Bbc.co.uk
Ikan Beta. Bbc.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, London - Ikan Beta si petarung ternyata sesekali mengambil udara di atas permukaan air. Cara ini memungkinkan mereka untuk dapat terus bertempur dengan saingannya.

Spesies jantan yang dikenal memperlihatkan sifat agresif itu untuk mempertahankan teritorialnya bisa mengambil oksigen dari udara dan air. Para ilmuwan menganalisa bagaimana ikan memanfaatkan kemampuan mengambil oksigen di udara ini untuk menjaga energi saat pertarungan. Cara ini ternyata meningkatkan penyerapan oksigen.

"Sepertinya insang mereka kecil sehingga harus menghirup udara di permukaan untuk tetap memiliki energi dalam pertarungan," kata Dr Steven Portugal dari Royal Veterinary College, London. Ia bersama koleganya dari Universitas Queensland, Australia mempublikasikan penelitian ini dalam jurnal Comparative Biology and Physiology Part A.

Ikan petarung (Betta splendens) ditemukan di seluruh Asia Tenggara. Spesies ini tinggal di kolam dan sawah yang beroksigen rendah. "Jantan memiliki banyak hiasan tubuh dan sangat agresif terhadap anggota jenis kelamin yang sama," kata Portugal. Menurutnya, masyarakat lokal Asia Tenggara telah mengambil keuntungan dari perilaku spesies ini. Menggunakannya sebagai pertarungan seperti ayam petarung.

Dalam laboratorium, tim saling memperkenalkan dua spesies jantan dalam botol terpisah yang didekatkan. Para peneliti menganalisa jumlah gas dalam botol itu sebelum dan sesudah pertarungan untuk memahami berapa banyak energi yang digunakan selama pertarungan dan dimana mereka memperoleh oksigen itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tampaknya selama perkelahian, mereka tak mendapatkan cukup oksigen. Sehingga mereka harus mengambil oksigen di permukaan," kata Dr Portugal. Pada saat ikan mengambil oksigen di permukaan, posisi ini adalah terlemah. Sehingga sangat memungkinkan untuk diserang. Tetapi jika gagal, si ikan yang lain akan segera kewalahan dan harus mengambil udara di permukaan. Artinya, posisi lemah ini akan berbalik pada ikan yang satunya dan ia harus mengalami nasib yang sama untuk diserang.

BBC | ISMI WAHID

Berita Terkini:
Yahoo Digugat Bayar Rp 2,7 Triliun di Mexico

Sel Punca Bisa Dibangun dari Darah 

Banyak Kerangka Presejarah Ditemukan di Pantai

BlackBerry Messenger Jawara di Asia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

23 hari lalu

Secara spesifikasi, Kia Ray dibekali baterai lithium-iron-phosphate (LFP) 35,2 kilowatt-jam. (Foto: Kia)
BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.


Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.


Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Menara Hoover menjulang di Stanford University di Stanford, California, AS pada 13 Januari 2017. REUTERS/Noah Berger
Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.


2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

Peneliti di Gedung Genomik BRIN di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Jawa Barat, Selasa, 27 Juni 2023. (Tempo/Maria Fransisca)
2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.


Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.


Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Gambar dari Batagur trivittata, Burmese Roofed Turtle yang masuk daftar Critically Endangered menurut IUCN Red List. (Rick Hudson, source: https://www.iucnredlist.org/species/10952/152044061)
Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.


Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Tim Mahabidzul dari ITB merancang pendeteksian jenis malaria pada pasien secara cepat dan akurat. Dok.ITB
Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.


Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Gunung Krakatau. itb.ac.id
Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.


Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Anna Armeini Rangkuti, mahasiswa program doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI). ui.ac.id
Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.


Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.