TEMPO.CO, Nusa Dua - Berbeda dengan Singapura dan negara maju lain yang pasarnya telah dewasa, penetrasi teknologi di Indonesia masih rendah. Karena itu, ruang untuk mengembangkan pasar masih sangat besar di Indonesia.
Melihat potensi pasar yang besar di Indonesia itu, salah satu produsen teknologi informasi, Fujitsu, menyatakan akan fokus pada pasar Indonesia. "Selama bertahun-tahun telah ada ketertarikan pada pasar Singapura, tapi Indonesia akan menjadi salah satu negara terkuat di kawasan Asia Tenggara pada beberapa waktu ke depan. Tahun depan kami akan berinvestasi secara signifikan di Indonesia," ujar Regional Chief Executive Officer Fujitsu Gavin Selkirk dalam media gathering Fujitsu di Nusa Dua, Bali, kemarin.
Namun, ia belum dapat menjelaskan secara detail besaran maupun detail investasi tersebut. Meskipun demikian, ia memperkirakan tahun depan pembelanjaan IT Indonesia akan meningkat sebesar 40 persen.
Implementasi teknologi di Indonesia saat ini memang masih banyak tertinggal dari negara lain. Namun, dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, kemampuan belanja IT Indonesia meningkat sehingga mampu mengejar ketertinggalannya.
"Belanja IT Indonesia tahun ini mencapai angka US$ 10,9 miliar, sedangkan Singapura di angka US$ 9 miliar," ujar
Selkirk.
Achmad Sunuadji Sofwan, Presiden Director Fujitsu Indonesia, menambahkan bila belanja IT ini ditambah dengan konsumsi layanan telekomunikasi masyarakat angka ini akan meningkat hingga US$ 15 miliar, meningkat 15 persen dari tahun lalu.
Sementara mengenai wacana pembangunan data center Fujitsu di Indonesia, Selkirk menyebutkan saat ini belum begitu mendesak. "Namun, kami akan terus melakukan review untuk mempertimbangkan hal ini," katanya.
Di wilayah Asia Tenggara, Indonesia memberikan kontribusi sebesar 10 persen untuk Fujitsu, setara dengan Malaysia dan Filipina. Pasar terbesar tetap berada di Singapura, yakni mencapai sekitar 40 persen.
Selama lima tahun terakhir, pertumbuhan bisnis Fujitsu mencapai 20 persen. Pada kuarter kedua tahun ini, pertumbuhan Fujitsu di Indonesia mencapai 25 persen, melampaui rata-rata industri IT nasional sebesar 16,9 persen.
RATNANING ASIH
Berita Terpopuler:
Bupati Aceng Diduga Memeras Rp 250 Juta
Ide Jokowi Atasi Kemacetan Dinilai Tak Efektif
Kurikulum Baru, SMA Tidak Ada Penjurusan
Pelajar Situbondo Bentuk Kelompok Arisan Seks
Skandal Bupati Aceng Tak Kejutkan Kawan Dekatnya