Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kekebalan Tubuh Berlebihan Bisa Merusak Jaringan

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Triliunan bakteri seperti kedua gambar di atas berada pada atau dalam tubuh manusia.
Triliunan bakteri seperti kedua gambar di atas berada pada atau dalam tubuh manusia.
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta - Sistem kekebalan tubuh yang berlebihan ternyata dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang berbahaya pada manusia, apalagi jika berhubungan dengan infeksi HIV-AIDS. Sistem kekebalan yang over reaksi ini biasa dikenal sebagai sindrom pemulihan kekebalan (IRIS), terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menjadi aktif setelah sebelumnya dorman.

Baru-baru ini sebuah penelitian menunjukkan efek yang sama terhadap kelelawar dengan sistem kekebalan over reaksi itu. Mereka ditemukan menderita sindrom hidung putih (WNS). "Kami melihat ada kesamaan yang kuat antara IRIS pada manusia dan patologi WNS yang berpotensi fatal pada kelelawar," kata Carol Meteyer dari US Geological Survey yang juga penulis utama. Ia berharap temuan ini akan memantik penelitian lain tentang peran dari respon imun selama IRIS pada manusia. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Virulensi.

Pada penderita HIV-AIDS, IRIS dapat terjadi setelah pengobatan dengan obat antiretroviral yang memungkinkan sistem kekebalan tubuh mereka pulih. Pasien terkadang mengalami infeksi sementara karena sistem kekebalan tubuh mereka melemah. Usai terapi obat yang memungkinkan sel-sel darah putih pulih, sel-sel dapat masuk ke dalam jaringan dan kemudian menyebabkan infeksi. Peradangan yang terjadi dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan sehat.

Pada kelelawar, IRIS mungkin terjadi setelah kelelawar bangun dari hibernasi. Untuk menghemat energi, sebagian fungsi biologis kelelawar termasuk sistem kekebalan tubuh juga ikut dorman. Sindrom hidung putih yang disebabkan oleh jamur Geomyces destructans ini menyerang kelelawar sementara sistem kekebalan tubuh mereka tidak bisa membalas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika sistem kekebalan tubuh mereka datang kembali setelah masa hibernasi usai dapat bereaksi berlebihan terhadap infeksi jamur ini. Peradangan yang ditimbulkan dapat merusak jaringan, seperti virus HIV dan terbukti dapat mematikan kelelawar jika infeksi tersebut menyebar hingga sayap. (Baca juga: berita teknologi terpopuler)

DISCOVERY NEWS | ISMI WAHID

Berita lainnya:
Konser Guns N' Roses Ditunda karena Takut Petir 
Tiga Kiamat di 2012

Anas Sebut Pemecatan Ruhut Isu Tak Penting

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia