Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Spesies Baru Kukang Ditemukan di Kalimantan

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Kukang Nycticebus Kayan (Sumber: WildBorneo.com.my)
Kukang Nycticebus Kayan (Sumber: WildBorneo.com.my)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesies primata baru ditemukan para ilmuwan di Kalimantan. Primata nokturnal yang ditemukan ini adalah sejenis kukang, hewan kecil yang lebih dekat kekerabatannya dengan lemur dibandingkan monyet. Rincian penemuan ini dipublikasikan dalam American Journal of Primatology.

Spesies baru kukang bernama Nycticebus Kayan ini belum diakui hingga saat ini. Sebagian baru diketahui dari gaya hidup nokturnalnya saja. Hewan yang aktif pada malam hari kurang mengandalkan kemampuan visual sehingga satu sama lain akan terlihat mirip. Oleh sebab itulah, para ilmuwan sangat sulit menemukan perbedaan antara spesies baru tersebut.

Tim peneliti internasional yang dipimpin oleh Profesor Anna Nekaris dari Universitas Oxford Brookes, Inggris dan Munds Rachel dari Universitas Missouri, Columbia mensurvei kukang yang hidup di hutan Kalimantan dan Filipina. Mereka fokus mempelajari tanda wajah primata ini. Tanda yang dimaksud adalah penampilan wajahnya yang seperti memakai topeng dengan mata yang ditutupi bercak- bercak hitam yang berbeda dan pola kepala yang berbeda pula.

Penelitian ini mengungkapkan ada 4 jenis kukang di Filipina dan Kalimantan. Awalnya hanya dianggap satu spesies saja yaitu N. Menagensis. Dua spesies baru: N. Bancanus dan N. Borneanus, sebelumnya dianggap subspesies dari N. Menagensis. Sementara N. Kayan adalah spesies baru penemuan itu. "Di Kalimantan khususnya, tiga kukang baru akan ditambahkan pada daftar spesies terancam di IUCN," kata Prof. Nekaris.

Mereka adalah primata dengan racun pada gigitannya. Racun tersebut berasal dari kelenjar di siku mereka. Kukang menjilati racun ini dan mencampurnya dengan air liur. Mereka kemudian menggunakannya ketika menggigit lawan. Atau mereka juga menggunakannya untuk melapisi bulu keturunan mereka. Bisa jadi ini adalah cara untuk mencegah predator menyerang anak-anak mereka. Toksin ini cukup kuat dan berpotensi menyebabkan shok anaphylactic pada manusia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun penampilan mereka yang lucu ini seringkali dijadikan target perdagangan hewan liar. Ia ditangkap lalu taring giginya serta gigi serinya ditarik keluar sebelum hewan imut ini diperdagangkan.  Cara ini sangat merugikan mereka karena bisa menyebabkan kematian. Bayangkan saja, primata ompong yang tidak dapat makan dengan baik. (Baca juga berita teknologi terpopuler)

BBC | ISMI WAHID

Berita lainnya:
Konser Guns N' Roses Ditunda karena Takut Petir 
Tiga Kiamat di 2012

Anas Sebut Pemecatan Ruhut Isu Tak Penting

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia