TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetik (LPPOM) MUI Pusat, Lukmanul Hakim, mengatakan, ada tiga faktor yang menyebabkan bakso yang seharusnya berisi daging sapi menjadi daging babi. Tiga faktor itu, kata Lukmanul, adalah kesengajaan pedagang bakso, pedagang daging, dan penggunaan mesin giling daging di pasar tradisional.
"Pedagang bakso mencampur daging babi, pedagang daging mengoplos daging, dan penggunaan mesin giling daging untuk seluruh hewan," kata Lukmanul kepada Tempo, Senin, 17 Desember 2012. Faktor lainnya, tata niaga daging celeng dan tata kelola pasar.
Kasus bakso babi, kata Lukmanul, telah terjadi pada 2008. "Saat itu, ada dua kontainer daging celeng dari Sumatera (Provinsi Jambi) masuk," ujar Lukmanul. Pada tata niaga daging celeng itu, Lukmanul meminta pemerintah dan kementerian terkait mengawasi distribusi daging tersebut.
Lukmanul mengatakan belum berkoordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo setelah kasus bakso babi. "Agenda pertemuan sudah ada," kata dia. Jokowi meminta adanya razia bakso babi setiap hari.
Kepada Pemerintah Provinsi DKI, Lukmanul menyarankan pembenahan tata kelola pasar. Maksudnya, adanya pemisahan antara pedagang daging sapi dan pedagang daging babi. "Juga penggunaan mesin giling daging sapi dan babi yang dipisah," ujar Lukmanul.
SOETANA MONANG HASIBUAN