TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik berharap penyerapan anggaran Kementerian pada 2013 bisa lebih baik daripada tahun ini. Jero mengatakan, hingga saat ini penyerapan anggaran Kementerian baru 80 persen dari alokasi 2012, yaitu Rp 15,8 triliun.
"Tahun depan, anggaran kami lebih besar, Rp 18,8 triliun. Ini harus dikejar agar penyerapannya lebih baik sehingga pembagian DIPA dipercepat. Kalau dibagikan sekarang, tender bisa dilakukan lebih awal," kata Jero Wacik seusai menyerahkan Daftar Isian Pagu Anggaran (DIPA) 2013 untuk Kementerian ESDM di kantornya, Senin, 17 Desember 2012.
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM akan mendapat alokasi anggaran terbesar, Rp 10,2 triliun. Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman, menyatakan sebesar Rp 10 triliun akan dikelola oleh PLN untuk meningkatkan sambungan dan jaringan listrik. "Untuk listrik pedesaan Rp 3,5 triliun, sekitar Rp 6,5 triliun untuk gardu induk dan transmisi. Sedangkan untuk belanja pegawai, perawatan gedung, dan lain-lain di Ditjen Listrik Rp 200 miliar," kata Jarman ketika ditemui di tempat yang sama.
Pada 2011 dan 2012, disediakan anggaran Rp 9,2 triliun untuk investasi sambungan listrik pedesaan, gardu induk, dan transmisi listrik. Dengan anggaran yang cukup besar ini, Jarman menyatakan, dalam dua tahun terakhir, terdapat 2,5 juta sambungan baru. "Tahun ini sampai November sudah ada 2,5 juta sambungan baru. Mungkin sampai akhir tahun 2,6 juta sambungan baru. Tahun depan, kami targetkan penambahan pelanggan baru 2,5 juta sampai 2,9 juta sambungan baru," kata Jarman.
Jarman mengakui penyerapan anggaran ketenagalistrikan agak lambat, terutama yang terkait dengan proyek gardu induk dan transmisi. Saat ini, penyerapan anggaran belanja di direktorat jenderal sudah sekitar 80 persen, demikian pula di satuan kerja listrik pedesaan, yang penyerapannya sudah mendekati 90 persen. "Satker proyek gardu induk dan jaringan ini agak sulit karena masalahnya di pembebasan lahan ini terkait pihak lain seperti pemda dan lintas kementerian," katanya.
Sementara itu, Dirjen Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Thamrin Sihite, mengatakan, anggaran direktorat jenderalnya ditekan tahun depan. Anggaran yang tahun ini mencapai Rp 412 miliar pada 2012 dipangkas menjadi hanya Rp 400 miliar pada 2013. "Ini karena ada efisiensi perjalanan dinas, jadi dikurangi," kata Thamrin ketika ditemui di tempat yang sama.
Pada 2013, Kementerian ESDM mengalokasikan 66,7 persen anggaran mereka atau Rp 12,54 triliun untuk belanja modal. Hal ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menaikkan rasio elektrifikasi dan menciptakan lapangan kerja baru.
BERNADETTE CHRISTINA