TEMPO.CO, Jakarta--Penyanyi asal Australia Rick Price berbagi sedikit tips untuk para pemusik muda Indonesia. Menurut penyanyi yang akan menghabiskan akhir tahun 2012 di Jakarta ini, para musisi itu hanya perlu mempercayai perasaannya. "Saran saya, percayakanlah semua pada instingmu," kata Rick di hotel Mulia, Jakarta pada Jumat 28 Desember 2012.
Pelantun lagu Heaven Knows ini juga mengatakan agar bermusiklah sesuai kata hati masing. Sehingga ketika menciptakan lagu atau bermusik, seseorang tidak perlu berharap agar lagunya itu bisa masuk hits tangga lagu atau terlalu berambisi agar lagunya itu akan meledak nantinya, karena yang terpenting adalah kejujuran dalam lagu itu.
"Membuat lagu lebih dari sekedar mendapat hits. Yang paling penting itu nilai kejujuran dalam lagu itu," kata penyanyi sekaligus pencipta lagi yang sudah 8 kali ke Indonesia itu.
Dengan bercerita tentang kejujuran diri sendiri dalam album itu, kata Rick, musik yang sesungguhnya akan lebih terlihat dari lagu itu. "Dengan kejujuran, lagu itu akan sangat mencerminkan dirimu dan menyentuh penonton," lanjut pria yang bisa bermain lebih dari empat alat musik ini.
Hal itu pula yang ia tunjukkan pada karya-karyanya. Ia sengaja menciptakan lagu-lagu dengan lirik sesuai dirinya dan berusaha menyentuh para penontonnya. Hasilnya, ia sangat terkenal di Australia, lagu-lagunya pun masih disukai di wilayah Indonesia, Filiphina dan sekitarnya.
Rick Price sudah mulai menemukan bakatnya di bidang musik sejak kecil. Ia didukung oleh orang tuanya yang menyukai musik serta keluarga besarnya yang juga suka bermain alat instrumen. Pria yang mendeskripsikan Kota Jakarta sebagi kota sibuk itu memulai karirnya sebagai backing vocal salah satu grup lokal.
Pada 1992 ia mulai memproduksi album pertamanya. Hingga tahun 2012 ini, ia sudah memiliki sebanyak delapan buah album yang beberapa lagunya ia ciptakan sendiri. Saat ini, ia pun sedang dalam pengerjaan membuat album terbarunya yang direncanakan rilis pada tahu 2013 nanti. Simak berita selebritas lainnya di tempo.co.
MITRA TARIGAN