TEMPO.CO, Poso - Polisi menemukan sebuah bunker di pegunungan hutan Koroncopu, Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Sabtu,
29 Desember 2012 lalu. Diduga bunker itu adalah tempat persembunyian kelompok teroris Santoso alias Abu Wardah.
Ruang bawah tanah itu berukuran 4 x 2 meter itu. "Diperkirakan bisa menampung enam orang bersamaan," kata seorang perwira polisi di Markas Polisi Resor Poso saat ditemui Tempo, Selasa, 1 Januari 2013. Dia menolak disebut namanya.
Menurut perwira itu, bunker itu sama dengan kamar bawah tanah lain yang pernah ditemukan polisi di wilayah hutan Tamanjeka pada November 2012 lalu. Detasemen Khusus 88 Antiteror sudah lama memburu Santoso alias Abu Wardah.
Santoso diduga terlibat berbagai aksi teror di Poso. Dalam insiden penembakan satu regu Brigadir Mobil di Desa Tambarana pada 20 Desember 2012 lalu, kelompok Santoso diduga terlibat.
Insiden penembakan tersebut menewaskan empat orang polisi. Tiga orang meninggal saat kejadian, yaitu Brigadir Satu Ruslan, Brigadir Satu Winarto, dan Brigadir Satu Wayan Putu Ariawan. Dua hari berikutnya, Brigadir Satu Eko Wijaya meninggal di Rumah Sakit Undata, Palu. Dua orang lagi terluka bernama Brigadir Satu Siswandi Yulianto dan Brigadir Satu Lungguh Anggara. Kelompok teror menembaki mereka saat sedang berpatroli rutin di Desa Karola dan Tambarana.
Polisi sudah menangkap lima orang yang diduga terlibat penembakan tersebut. Mereka adalah Riyadi alias Mas Riad, Sugiyanto Latif alias Papa Latif, Agus alias Solihin, Muhrin, dan Sony Hermawan alias Pakde. Mereka diduga berperan menyediakan tempat pelatihan dan memasok logistik kepada anggota kelompok pelatihan teror di kawasan Tambarana.
AMAR BURASE