TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Pusat Pertamina menyatakan Muhammad Rasyid Amirullah Hatta Rajasa mengalami gangguan kejiwaan pasca-tabrakan. "Tapi jangan diartikan gangguan jiwa akut," kata Endah Rona Wulan, dokter spesialis kejiwaan Rumah Sakit Pusat Pertamina, Kamis, 3 Januari 2013.
Menurut Endah, kondisi putra bungsu Hatta setelah tabrakan mengalami shock. Hal ini dimungkinkan bagi seseorang yang mengalami kejadian di luar bayangannya. Kondisi ini juga yang menyebabkan pengemudi BMW maut mengalami gangguan pencernaan.
"Apalagi Rasyid masih berusia 20 tahunan, makanya kondisi seperti ini sangat mungkin terjadi," ujarnya. Anak bungsu Hatta sering mengalami hal-hal semacam ini, seperti ketika sedang sekolah dan akan menghadapi ujian.
Saat ini, Endah menambahkan, tim dokter masih memantau kondisi kejiwaan pengemudi BMW maut. "Kondisinya berangsur membaik," ujarnya. Hanya saja, Endah tidak mau memerincikannya dengan alasan kerahasiaan medis.
Pada Selasa, 1 Januari 2012 pukul 05.45 WIB, mobil BMW X5 hitam bernomor polisi B 272 HR, yang dikendarai Rasyid, menyeruduk mobil Daihatsu Luxio hitam berpelat nomor F 1622 CY yang dikemudikan Frans Sirait, 37 tahun, di Kilometer 3.350 Tol Jagorawi. Akibat tabrakan itu, dua penumpang Luxio tewas, yaitu Harun, 57 tahun dan M. Raihan, 14 bulan. Tiga penumpang lainnya terluka.
SYAILENDRA
Berita Terkait:
Beda Perlakuan Anak Hatta, Afriyani, dan Novi Amilia
Korban BMW Anak Hatta Bisa Pulang, Asal...
Polisi Emoh Bocorkan Rumah Sakit Sopir BMW maut
Korban BMW Anak Hatta Trauma di Kepala
Dokter: Korban BMW Maut Mengeluh Pusing