TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Standard Chartered Bank, Erik Sugandi, memprediksi kinerja perdagangan Indonesia pada 2013 akan membaik. Ini menyusul perbaikan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara tujuan utama ekspor. "Pertumbuhan ekonomi di Cina dan India akan membaik. Jika Cina membaik, akan ada manfaat bagi ekspor batu bara," kata Erik saat dihubungi, Kamis, 3 Januari 2013.
Selain Cina dan India, perbaikan ekonomi juga akan terjadi di Amerika Serikat. Apalagi setelah adanya kesepakatan di Kongres untuk mengatasi jurang fiskal. "Amerika selanjutnya tinggal menyelesaikan masalah plafon utang untuk anggaran. Untuk ekspor Indonesia ke sana, saya kira akan membaik."
Namun, perbaikan ekspor tersebut tidak dapat membendung nilai impor. Masih tingginya angka impor disebabkan ekonomi Indonesia yang akan tetap tumbuh. Erik memprediksi ekonomi akan tumbuh 6,5 persen pada 2013.
"Impor didominasi bahan baku dan barang modal. Tidak buruk sebenarnya, karena bukan barang konsumsi, tapi ini harus diredam," katanya.
Masalah tingginya impor, menurut Erik, merupakan masalah struktural Indonesia yang harus dicari jalan keluarnya. Ia meminta agar pemerintah segera membuat kebijakan terkait dengan industri untuk meredam tingginya impor. Caranya, dengan membuat rencana industrialisasi agar barang modal dan bahan baku bisa diproduksi di dalam negeri.
"Pemerintah bisa membuat kebijakan dengan memberikan insentif. Masalah ini harus diselesaikan karena sepertinya sudah berlangsung lama. Yang jadi pertanyaan juga, apakah ada praktek dumping di sini, karena impor material dan barang modal lebih murah," kata Erik.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Terpopuler:
Kebijakan Fiskal Obama Dinilai Untungkan Indonesa
BPS : Masyarakat Indonesia Anti Korupsi
Studi Kelayakan Bandara Karawang Rampung
2013, Produk Impor Kian Banjiri Indonesia
3000 Produk Impor Tak Berlabel SNI