TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, dia sendiri yang akan mengantar anaknya, M. Rasyid Amirullah Rajasa, untuk diperiksa Polda Metro Jaya jika sembuh nanti.
"Nanti apabila dokter sudah mengatakan (Rasyid) siap, kapan pun, saya sendiri insya Allah yang akan mengantarkan putra kami," katanya kepada wartawan di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Sabtu, 5 Januari 2013.
Menurut tim dokter Rasyid di RSPP, Rasyid, 22 tahun, mengalami sakit fisik maupun psikis setelah kecelakaan BMW maut di Tol Jagorawi pada 1 Januari 2013. (baca:Pemeriksaan Sopir BMW Maut Tergantung Dokter)
Hatta menyebut dirinya sebagai warga negara yang patuh pada hukum. "Kami sadar sebagai warga negara taat hukum, patuh kepada hukum untuk mengikuti proses hukum," ujar besan Presiden SBY ini.(Baca:Kasus BMW Maut, Polda Kerahkan 14 Penyidik)
Dia menyadari publik menaruh perhatian kepada kecelakaan yang melibatkan putranya. "Kami menyadari masyarakat memberi perhatian tinggi terhadap musibah ini dan masyarakat ingin mengetahui perkembangan ini," katanya
Hatta Rajasa berharap putranya segera sembuh agar bisa diperiksa polisi. "Sebetulnya pada hari ini saya mengharapkan putra kami betul-betul pulih. Namun demikian, dokter masih belum mengizinkan pada hari ini," ujar Ketua Umum PAN ini.
Dokter mengatakan, selain muntah-muntah, Rasyid mengalami gangguan makan, sulit tidur, gelisah, gemetar, dan berkeringat tidak di seluruh badan, hanya beberapa bagian tertentu, yaitu tengkuk, tangan, dan punggung.
Celaka BMW Maut Anak Hatta terjadi setelah mobil jip BMW bernomor polisi B 272 HR, yang dikemudikan Rasyid, menabrak mobil Daihatsu Luxio berpelat nomor F 1622 CY yang dikemudikan Frans Sirait, 37 tahun. Kecelakaan maut itu terjadi pada 1 Januari 2013 di Kilometer 3.350 Tol Jagorawi, pukul 05.45 WIB. Akibatnya, dua penumpang Luxio meninggal dunia, yaitu Harun, 57 tahun, dan M. Raihan, 14 bulan.
ATMI PERTIWI