TEMPO.CO, Jakarta -- Rasyid Rajasa, putra Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, tak masuk tahanan setelah terlibat kecelakaan pada 2 Januari 2013. Anehnya, meskipun dia yang menabrak, Rasyid justru yang aktif mencecar sopir mobil Luxio./
Majalah Tempo edisi Senin, 7 Januari 2013, menuliskan insiden BMW maut ini dalam artikel berjudul "Petaka BMW Putra Menteri". Pada saat kecelakaan, sopir mobil derek bernama Momon melihat langsung sosok Rasyid. Dia awalnya tidak mengetahui siapa namanya. (Lihat juga: Cerita Momon, Sopir Derek BMW Maut). Karena ulah Rasyid menarik perhatian akhirnya dia memperhatikan lelaki muda itu.
Momon melihat pengemudi BMW pemuda tersebut mencopot pelat nomor belakang mobilnya, sempat menghardik polisi, dan sibuk menelepon seseorang. Belum habis rasa heran Momon dan kawan-kawan, lelaki belia itu kembali menunjukkan nyalinya. Sambil merokok, dia menginterogasi sopir Luxio, yang lebih dulu membawa mobilnya ke pool derek.
"Jujur saja. Kecepatan mobil kamu tadi berapa?" tanya si remaja. Sopir Luxio menjawab, "Saya biasanya bawa mobil di atas 100 kilometer per jam." Karena sopir Luxio meladeni dengan dingin, si pemuda mengakhiri pertanyaannya dan meminta maaf.
Jati diri pemuda itu kemudian terungkap keesokan harinya. Setelah ada konferensi pers yang digelar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa. Ternyata dia adalah putra Hatta yang bernama Rasyid Rajasa. Simak perkembangan berita kasus BMW Maut.
Kecelakaan di kilometer 3.350 tol Jagorawi pukul 05.45 itu terjadi antara mobil BMW, yang dikemudikan Rasyid, dan mobil Luxio. Ada dua korban tewas, yaitu Harun, 57 tahun, dan Muhammad Raihan, 14 bulan. Tiga orang lainnya, Enung, M. Rifan, dan Supriyati, terluka. Ketiganya kini dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Adapun pemuda 22 tahun ini masih menjalani perawatan di kamar Presidential Suite Rumah Sakit Pusat Pertamina. Tim dokter yang menanganinya mengatakan, Rasyid mengalami gangguan pencernaan dan kejiwaan akibat kecelakaan yang dialaminya.
DIANING SARI | TIM TEMPO