TEMPO.CO, Jakarta - Pencipta mobil listrik Dasep Ahmadi--melalui PT Sarimas Ahmadi Pratama--akan mulai memasarkan mobil listrik berjenis city car pada pertengahan tahun ini.
"Kami mau mendaftarkan ini ke Kementerian Perindustrian. Kami ingin mengikuti prosedur yang berlaku untuk pengembangan mobil listrik," kata Direktur Utama PT Sarimas Ahmadi Pratama, Dasep Ahmadi, di Kementerian Perindustrian, Rabu, 9 Januari 2013.
Dasep mengatakan perusahaanya akan memproduksi sebanyak 1.000-2.000 unit mobil listrik tahun ini. Mobil listrik keluaran Sarimas dinamakan Elvina, yang merupakan singkatan dari electric vehicle Indonesia. Mobil ini akan dijual dengan harga di bawah Rp 200 juta.
Elvina akan diproduksi di tiga pabrik milik Sarimas yang terletak di Depok, Bogor, dan Bekasi. Jarak tempuh Elvina diperkirakan sejauh Jakarta-Bogor-Jakarta, dengan waktu berfungsi kira-kira tiga jam. Jenis mobil ini harus di-charge pada listrik dengan kekuatan minimal 3.000 watt. Baterai mobil listrik jenis ini bisa di-charge pada kisaran 3-5 jam, tergantung kebutuhan.
Dalam pengembangan mobil listrik, Dasep mengakui kesulitan utamanya adalah pengembangan komponen baterai, karena masih harus mengimpor. "Semoga bisa kami lokal-kan. Kalau pasarnya sudah besar, akan datang sendiri," katanya. Baterai mobil listrik, kata Dasep, diimpor dari Amerika Serikat, Cina, Jepang, dan Korea Selatan.
Dasep mengakui bahwa pasar mobil listrik di Indonesia tidak akan melebihi 1 persen. Tapi, efisiensi energi dan konsep ramah lingkungan yang ditawarkan jenis mobil ini membuat mobil listrik layak masuk pasar. "Mobil listrik kan segmennya memang second car. Jadi, untuk jarak, misalnya, Bogor-Jakarta, bolak balik tiap hari itu pakai kendaraan listrik sangat hemat sekali. Jadi, layaklah masuk pasar," katanya.
Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi, menyambut baik munculnya banyak produsen mobil listrik. Menurut dia, pemerintah akan memberikan dukungan dari segi regulasi. "Kami akan membantu dari segi kebijakan. Kami mempersilakan siapa pun yang ingin mengembangkan mobil listrik," katanya.
Selain dengan Kemenperin, Budi mengatakan produsen mobil listrik bisa bekerja sama dengan PLN untuk penyediaan listrik, termasuk untuk pembangunan infrastruktur pengisian listrik.
ANANDA TERESIA