TEMPO.CO , Jakarta: Para astronom sementara ini menganggap asteroid ini bukan ancaman bagi manusia. Tapi bisa saja teori ini salah. Pasalnya Asteroid Aphopis menjadi benda alam yang punya potensi mematikan makhluk hidup.
Rabu, 9 Januari 2013, lalu, Badan Angkasa Eropa (ESA) lewat Observatorium Herschel Space sudah membuat pernyataan: Asteroid Aphophis lebih besar daripada yang dibayangkan. Aphopis memiliki lebar sepanjang 325 meter atau 20 persen lebih besar daripada prediksi sebelumnya.
Analisa terbaru para astronom mengungkapkan kemungkinan benda langit ini mendekati bumi pada tahun 2029. Bahkan ada yang menyebut akan menubruk bumi pada tahun 2040. Saat itu, jaraknya dari bumi hanya sekitar 36 ribu kilometer. Padahal apabila bertubrukan, dampaknya adalah ledakan berkekuatan 1.480 megaton TNT atau 30 kali lebih besar dari bom hidrogen yang pernah diledakkan di bumi. Itu bisa berarti kiamat.
Asumsi itu membuat para astronom terus mengawasi pergerakan Asteroid Aphopis. Aphophis saat ini dalam perjalanan menuju sistem tata surya matahari. Benda angkasa ini berada dalam orbit yang kian dekat bumi. Pergerakannya memungkinkan sejumlah astronom berkesempatan mengumpulkan data tambahan tentang pola komet. Badan Angkasa Eropa yakin pada 2029 membuat manusia bisa melihat asteroid itu dengan mata telanjang.
"Walaupun Aphophis sudah menjadi perhatian publik karena kemungkinan efeknya yang besar bagi bumi, tapi sekarang ini menjadi obyek menarik untuk diteliti sebagai contoh benda langit yang mendekati bumi," ujar Ilmuwan ESA Goran Pilbratt.
Menurut Pilbratt, pengukuran lewat observatorium Herschel memegang peran penting untuk memeriksa karakteristik fisik Aphophis. "Dan tentunya akan meningkatkan presisi tentang prediksi orbitnya di masa datang," Pilbratt menambahkan.
Pengamat langit bisa melihat imaji lintasan Aphophis secara online mulai kemarin, 8 Januari 2013. Dalam beberapa hari ini, Aphophis akan berada pada jarak 15 juta kilometer dengan bumi dan diameternya mencapai sekitar 300 meter.
Aphophis diambil dari nama Yunani untuk Apep si Perusak, Dewa Kejahatan yang merepresentasikan kegelapan dan kehancuran dalam mitologi kuno Mesir. Aphophis juga sebuah nama sistem Goa'uld dalam empat seri pertama program sain fiksi Stargate SG-1.
Nama Asteroid ini merupakan penghargaan bagi dua penemunya yaitu Roy A. Tucker dan David J. Tholen yang menggemari acara Stargate SG-1.
FORBES | CTVNEWS | DIANING SARI