TEMPO.CO, Tangerang - Hujan yang menguyur sejak Selasa hingga Rabu 16 Januari 2013 pagi ini mengakibatkan 12 sekolah di Kecamatan Kresek Kabupaten Tangerang terendam. Jika kemarin air sudah mulai surut hanya mata kaki dan paha orang dewasa, saat ini air sudah sepinggang orang dewasa.
"Tadi malam air kembali meninggi, jadi sekolah masih diliburkan,"ujar Kepala Sekolah SD Negeri Patrasana I, Kecamatan Kresek Edi Suhaedi, kepada Tempo pagi ini.
Yang lebih parah lagi, kata Edi, jalan Koper akses utama ke sekolah itu juga terendam air dengan ketinggian sampai leher orang dewasa." Kalaupun ketinggian air di sekolah surut, tapi kalau jalan Koper masih terendam, sekolah kami masih terisolir,"katanya. Posisi jalan Koper lebih rendah dari bangunan sekolah tersebut.
Edi mengaku sudah hampir sepekan ini, 132 siswa sekolah itu diliburkan karena banjir merendam ruang kelas, sehingga peralatan sekolah rusak terkena rendaman air sejak Jum'at 11 Januari lalu.
Kondisi yang sama juga terjadi di SMA Negeri 7 Kresek. Banjir masih merendam 29 ruang kelas dan guru sekolah itu. Peralatan sekolah seperti meja, kursi, lemari, peralatan tulis menulis, buku-buku siswa hingga komputer rusak karena terendam air.
"Tadi malam air naik lagi setinggi 70 centimeter, jadi sampai saat ini 950 siswa masih diliburkan,"kata Kepala Sekolah SMA Negeri 7 Kresek, Haryawan.
SD Negeri Patrasana 1 dan SMA Negeri 7 Kresek adalah 2 dari 12 sekolah yang terendam banjir yang melanda Kecamatan Kresek saat ini. Sebanyak 12 Sekolah di Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang terendam banjir sejak lima hari terakhir ini.
Sekolah lainnya yang terendam adalah SD Negeri Renged 3, SD Negeri Koper I, SDN Koper II, SDN Pasir Ampo, SDN Gangsa, SDN Renged 1 dan 2, SD N Talok I, SDN Talok II dan SD Nambo. Akibatnya, 3000 siswa dari 11 Sekolah Dasar dan satu Sekolah Menengah Atas ini diliburkan.
Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang telah menginventarisir kerugian akibat 12 sekolah di kecamatan Kresek yang terendam banjir selama lima hari terakhir ini." Total kerugian mencapai Rp 1 Milyar,"kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Komarudin.
Menurut Komarudin, kerugian meliputi kerusakan gedung sekolah karena banyak lantai dan dinding ruang kelas yang rusak karena terendam air. Selain itu, kerusakan pada alat tulis, lemari, komputer dan buku-buku membuat nilai kerugian semakin membengkak.
JONIANSYAH