TEMPO.CO, Jakarta--Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menembak mati anggota komplotan spesialis pencurian dengan kekerasan, yaitu Burhanudin Maskur alias Jasmin alias Jangkung, 34 tahun. "Enam temannya masih buron," kata Juru Bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Kamis 7 Februari 2013.
Keenam tersangka lain adalah STO, SR, AG, PL, TI, dan CRL. Polisi mencatat, dia dan kelompoknya telah melakukan setidaknya empat kali perampokan. Pada 2004, mereka merampok Toko Emas Balaraja, Pasar Sentiong, Tangerang. Sebanyak 17 kilogram emas berhasil digasak.
Lalu, 11 April 2008 mereka merampok uang Rp. 800 juta di Jalan Tubagus Angke arah Jembatan Dua, seberang Duta Mas, Wijaya Kusuma, Jakarta Barat. Tahun yang sama, mereka pernah beraksi di Toko Beras Jati Asih, Bekasi dengan kerugian Rp. 12 juta. Dia juga mendalangi pencurian di beberapa SPBU di Bekasi dan Jakarta Timur.
Hingga pada 6 Februari lalu, polisi mendapat info, Burhanudin sedang bersembunyi di Cileungsi, Bogor. Pada 7 Februari pukul 3 pagi, polisi membekuknya di Perum Metland, Cileungsi. "Saat itu, pelaku mencoba lari," ujar Rikwanto. Akhirnya, polisi melepaskan tembakan yang mematikan pria asal Bangkalan, Madura tersebut.
Hasil penggeledahan di lokasi penangkapan, polisi menemukan satu pucuk senjata api genggam jenis pistol merk Taurus, lima butir peluru, tiga handphone, satu mobil Toyota Innova silver B 1846 EU, sepeda motor Honda Beat putih B 3426 SDS, uang tunai Rp. 1,1 juta, serta tiga jimat.
Toni menjelaskan, secara teknis, ST berperan sebagai pengawas keadaan dan mengancam korban. "Sekaligus perencana aksi pencurian yg sediakan senpi berikut amunisi," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro, Kombes Toni Harmanto. Pada pencurian di Tubagus Angke, ST membagikan uang pada pelaku lain masing-masing Rp. 120 juta, Rp. 60 juta, dan Rp. 4 juta.
Adapun peran Burhanudin, mengambil uang dari korban dengan membawa pistol atau celurit. "Celurit ini digunakan untuk memutuskan tas korban," kata Toni lagi.
Tersangka AG dan SR sebagai joki atau pengendara sepeda motor yang siap di atas motor dalam setiap aksi dan selalu membonceng Burhanudin. Tersangka PL sebagai otak pencurian di toko beras dan sembako. Adapun CL sebagai otak pencurian di Toko Emas Balaraja dan penyedia senpi.
Dalam aksi mereka merampok dengan sepeda motor, komplotan ini biasa mengikuti korban, kemudian mengambil uang korban. Ketika merampok toko, kawanan asal Madura, Lampung, dan Palembang ini tidak segan melepas tembakan. "Mereka lepas tembakan ke udara," ujar Toni.
Saat ditangkap, Burhanudin mengantongi tiga jimat. Benda-benda ini diduga jadi andalannya dalam meloloskan diri dari kepolisian. Simak berita kriminalitas lainnya.
ATMI PERTIWI
Baca juga:
Banjir, Jakarta Macet Total
Bayi Ini Sudah Dijual Sebelum Lahir
Tersangka Penjual Bayi Dikenal Berdagang Pakaian
4 Penyebab Hujan 2 Jam Jakarta Terendam
Banjir Jakarta Akibat Curah Hujan Tinggi