TEMPO.CO, Yogyakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta mengatakan, ia sebenarnya merupakan seorang seniman yang gagal. "Saya ini seniman gagal. Tak pernah dulu ada dalam cita-cita saya menjadi politisi," katanya saat berbincang dengan budayawan Emha Ainun Nadjib di kediamannya, Ndalem Kadipiro, Yogyakarta, Jumat dinihari, 8 Februari 2013.
Mantan Wakil Ketua DPR RI itu pun bercerita, sejak di bangku sekolah menengah pertama dan atas, ia sangat gandrung melahap berbagai bacaan, khususnya sastra. Buku pertama yang dilahapnya adalah biografi presiden pertama Indonesia, Sukarno: Penyambung Lidah Rakyat.
"Setelah membaca buku itulah saya mulai menyukai berbagai tulisan, yang energik, punya tenaga, baik puisi dan prosa. Terutama yang punya sejarah pergulatan," kata pria yang mengaku mengidolakan sastrawan seperti Chairil Anwar dan W.S. Rendra itu. Kesenangan pada dunia sastra, kata Anis, sempat berlanjut hingga ia kuliah syariah. Saat itu, ia mengaku mulai mendalami sastra Arab, termasuk puisi arab klasik.
"Dengan bertemu Cak Nun ini menjadi kesempatan saya lagi bernostalgia lagi kecintaan masa lalu. Karena saya pun banyak dipengaruhi Cak Nun," kata Anis dalam pertemuan yang berlangsung dari pukul 00.00 hingga 01.30 itu.
Meski tak punya waktu banyak lagi menekuni sastra, Anis mengungkapkan, banyak melihat dan terpengaruh dengan gaya Cak Nun, khususnya ketika berbicara. "Cak Nun ikut membentuk citarasa bahasa saya, termasuk ketika saya menulis dan berceramah. Tapi saya tak pernah sampaikan ini," katanya.
Ia mengakui, sejak merencanakan menggelar roadshow dari Jakarta, Yogyakarta menjadi satu titik poin yang ingin disambanginya. "Saya minta di Yogya agak lama, saya ingin bertemu orang-orang di sini. Seperti Cak Nun dan Syafii Maarif," katanya.
Mantan Sekretaris Jenderal PKS itu mengungkapkan, dengan aktivitasnya saat ini, ia seolah mewarisi situasi yang berat. Khususnya saat PKS dihantam dengan kasus suap daging impor yang menyeret presiden lama PKS, Luthfi Hasan Ishaaq. Maka, waktu ngobrol santai menjadi sangat berharga.
"Kami masih tak tahu sebenarnya dijebloskan atau terjeblos sendiri karena itu kadang bersamaan. Jadi, di luar situasi itu, pertemuan seperti ini mendapat tausiyah dengan santai, sangat menyegarkan," katanya. Anis ke Yogyakarta untuk roadshow dan menggelar apel akbar.
PRIBADI WICAKSONO
Terpopuler:
KPK Sempurnakan Dua Alat Bukti untuk Anas
KPK Pastikan Maharani Ditangkap Di Kamar
Kekasih Afgan Terseret Suap Daging Impor?
Populer Jadi Capres, Jokowi Beradegan Sinetron
Eks Pacar Afgan Ternyata Anak Elda Devianne
Ada Kabar KPK Bakal Segera Umumkan Status Anas
Ini Akta Perusahaan Eks Pacar Afgan
Anis Matta: Kami Seperti Kecemplung Sumur