TEMPO.CO, Jakarta - Analis dari PT eTrading Securities, Betrand Raynaldi, mengungkapkan, dari sisi teknikal, terkoreksinya indeks harga saham gabungan (IHSG) akhir pekan lalu memunculkan sinyal bursa bakal mengalami penurunan. “Indeks bakal terkoreksi,” ujarnya.
Indikator teknikal, Stochastic, mengkonfirmasi hal ini dengan membentuk sinyal dead cross (perpotongan), dan indikator lainnya, Relative Strength Index (RSI), juga menghasilkan sinyal bearish.
Sementara itu, saham-saham yang bisa menjadi pilihan investor antara lain Barito Pacific (BRPT), Gudang Garam, serta Indika Energy (INDY). Adapun indeks diprediksi akan bergerak dalam rentang 4.380-4.550.
Akhir pekan lalu, IHSG ditutup turun 11,88 poin (0,26 persen) ke level 4.491,27 akibat aksi ambil untung terhadap saham sektor konsumsi, pertambangan, dan perbankan sehingga, dalam sepekan, indeks hanya naik tipis 9,63 poin (0,21 persen) dari posisi pekan sebelumnya, di level 4.481,63.
Investor masih akan menunggu keluarnya laporan keuangan emiten tahun buku 2012 yang kemungkinan keluar mendekati akhir bulan. Kinerja emiten yang mampu mencatat pertumbuhan memberikan optimisme bagi para pemodal untuk bertahan di bursa.
Walhasil, indeks tidak terkoreksi cukup tajam setelah sempat menyentuh level 4.500 minggu lalu. Namun untuk melanjutkan kenaikan indeks agak berat karena butuh konfirmasi dulu dari hasil laporan keuangan emiten secara keseluruhan. Derasnya aliran dana asing yang masuk sepanjang tahun ini membuat indeks mampu menyentuh level 4.528 Jumat lalu.
PDAT | VIVA B. K