TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Kutai Timur Isran Noor melontarkan pernyataan mengejutkan di depan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia menagih janji Presiden Yudhoyono yang akan menaikkan gaji para bupati dan wali kota sejak tiga tahun lalu.
"Ini bukan permintaan, tapi pesan dari kawan-kawan para bupati, wali kota, dan satu-dua orang dari gubernur, meminta disampaikan ke Bapak (Presiden)," kata Isran di depan Presiden saat peresmian pembukaan Rapat Kerja Nasional IX Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) dan Rapat Kerja Nasional X Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu, 20 Februari 2013.
Dia mengatakan, sudah tiga tahun janji untuk menaikkan gaji para bupati dan wali kota berlalu. Namun, janji ini belum juga terealisasi. Padahal, dia melanjutkan, tanggung jawab bupati dan wali kota cukup besar. "Risikonya juga tinggi," kata Isran, yang juga Ketua Umum Apkasi dan Perhiptani.
Isran kembali beralasan bahwa penerimaan mereka dari negara jauh lebih rendah daripada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang ada di kabupaten dan kota. "Mohon maaf Bapak Presiden, ini sebenarnya berat saya sampaikan. Karena amanah, apa boleh buat."
Adapun masalah yang dihadapi Perhiptani, Isran menjelaskan, yang sangat dibutuhkan adalah tenaga penyuluh. "Selama ini kami masih kekurangan tenaga penyuluh. Padahal, sangat diperlukan," ucap dia. Menurut Isran, ada bupati yang konsisten memberikan perhatian kepada para penyuluh.
Namun, ada juga bupati yang mempensiunkan penyuluh-penyuluh itu. Padahal, ia menambahkan, penyuluh adalah jabatan fungsional yang masa pensiunnya semestinya adalah 60 tahun. "Ini saya sampaikan karena juga kebetulan mendapat amanah untuk disampaikan kepada Bapak Presiden," ujar Isran.
PRIHANDOKO
Baca juga:
Di Museum Ini Pengunjung Boleh Tak Berbusana
Gerindra Mau Rangkul Jokowi, Asal...
KPK Yakin Tuntaskan Kasus Anas
Yusril: Andrea Hirata Dipojokkan
Sekali Lagi, Ini Pembelaan Anas Soal Harrier