TEMPO.CO, Jakarta -Rumah Mertua Anas Urbaningrum, KH Attabik Ali, di Krapyak, Yogyakarta tampak sepi saat Tempo bertandang beberapa jam seusai penetapan Anas sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Jumat 22 Februari 2013. Namun di ruang mushola tampak ramai 20 santri yang sedang menjalankan salat.
Seorang perempuan berkerudung yang enggan menyebut namanya, mengatakan rumah itu sering tertutup. Perempuan yang mengaku seorang pengajar santri putri itu mengatakan pemilik rumah tak bisa menerima tamu. "Maaf, tak bisa kalau ketemu," kata dia saat meminta izin bertamu di rumah bercat putih itu.
Kediaman Mertua Anas berada di gedung pesantren di bawah naungan Yayasan Ali Maksum yang berbentuk huruf 'U'. Sisi bagian barat merupakan kediaman Mertua Anas. Sementara gedung bagian tengah menjadi ruang pengajian. Dan di sisi timur, yang berhadap-hadapan dengan rumah pemilik pesantren itu, menjadi mushala.
Berbeda dengan kediaman mertuanya, sejumlah wartawan menunggui kediaman Anas di Jakarta. Namun Anas tak menampakkan diri.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM