TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta seluruh pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak mengeluh ketika diberi tanggung jawab di mana pun. Imbauan ini terkait dengan adanya pihak-pihak yang mempertanyakan keputusannya dalam memutasi pejabat.
Salah satunya keputusan menjadikan Anas Effendi sebagai Kepala Dinas Badan Perpustakaan dan Arsip DKI Jakarta, dari jabatan sebelumnya Wali Kota Jakarta Selatan. (Baca: Anas Dicopot dari Kursi Wali Kota, Anak Buah Kaget dan Anas Effendi Tanyakan Salahnya ke Ahok)
"Saya sudah ngomong bolak-balik, tidak ada tempat basah dan kering. Semuanya sama," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Senin, 25 Februari 2013.
Menurut Jokowi, pejabat seharusnya bisa ditempatkan di mana pun, baik di dinas, badan, atau apa pun asalkan masih bisa bermanfaat untuk masyarakat. Jika ada perubahan lagi setelah satu atau enam bulan ke depan mengenai jabatan yang dipegang Anas Effendi atau pejabat lainnya, menurut Jokowi, itu lain soal. "Yang paling penting, semua itu harus punya sebuah persepsi. Di mana pun itu adalah tugas dari masyarakat. Harus ada pemanfaatan," katanya. (Baca: Jokowi Ganti Pejabat DKI Lagi Bulan Depan)
Jokowi menyatakan sudah ada pengganti Anas di Jakarta Selatan. Namun sampai sekarang masih berproses di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta. Jika proses itu sudah selesai, ujarnya, pemerintah daerah pun langsung menindaklanjutinya. "Setelah itu baru kami lantik," katanya.
Setelah dipilih sebagai Kepala Dinas Badan Perpustakaan dan Arsip Jakarta, jabatan Wali Kota Jakarta Selatan yang ditinggalkan Anas Effendi pun kosong. Posisi itu diisi oleh Wakil Wali Kota Syamsudin Noor.
SUTJI DECILYA
Berita Lainnya:
Raffi Ahmad Dilaporkan Orang Ini ke BNN
Alasan Pengakuan R Sebagai Pelapor Raffi Ahmad
Pelapor Raffi Ahmad Dapat Informasi dari Artis
Rusia Perketat Larangan Merokok
10 Larangan Saat Mendaki Gunung