TEMPO.CO, Tasikmalaya - Mahasiswa Universitas Siliwangi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Firman Arif Nugraha, Sabtu, 2 Maret 2013, berjalan kaki sejauh 15 kilometer dari rumahnya di Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, ke Kota Tasikmalaya.
Sebelumnya, melalui koran lokal Tasikmalaya, Firman pernah menyampaikan nazarnya, jika Anas Urbaningrum dijadikan tersangka, ia akan berjalan kaki.
Saat berjalan kaki, Firman mengenakan kaus putih bergambar Anas Urbaningrum. Pada kaus tersebut terdapat tulisan Save for Anas Urbaningrum. "Ini aksi moral dan moril, keprihatinan terhadap Anas Urbaningrum yang ditersangkakan oleh KPK," katanya usai jalan kaki.
Menurut Firman, Anas menjadi tersangka karena intervensi atau desakan politik dari penguasa terhadap KPK. Itu sebabnya dia berharap agar KPK bersikap adil dalam menegakkan hukum. "Jangan ada tekanan," ujarnya.
Firman mengatakan sangat mengidolakan Anas. Menurut dia, sebagai negarawan maupun politikus, Anas adalah orang yang cerdas, berwibawa, santun, dan bersifat negarawan. "Semua orang tahu, saya mengidolakan Anas," ucap Firman yang aktif di HMI Komisariat Univeritas Siliwangi Tasikmalaya itu.
Saat ditanya apakah aksinya terinspirasi oleh Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap, Firman membantahnya. "Ini inisiatif saya, asli dari hati nurani saya, dan ini nazar saya," tuturnya.
Aksi Firman mendapat dukungan dari seorang warga Awipari, Kota Tasikmalaya, Utir Sutirman, yang mendampingi Firman selama berjalan kaki.
Utir mengatakan tidak ada kedekatan dirinya dengan HMI maupun Partai Demokrat. Utir berpendapat bahwa Anas Urbaningrum tidak bersalah. "Itu fitnah," katanya.
CANDRA NUGRAHA