TEMPO.CO, Jakarta - Figur Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Dewan Pembina dan Ketua Majelis Tinggi Demokrat dinilai sangat besar. Dengan demikian, SBY tak bisa diminta menyerahkan kekuasaan di partai yang dibesutnya. "Komentar yang meminta Yudhoyono mundur itu hanya melihat sedikit dinamika partai," kata anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Johny Allen Marbun, kepada Tempo, Sabtu, 2 Maret 2013. (Baca: SBY Disarankan Mundur Perlahan dari Demokrat)
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari berpendapat, SBY harus rela menyerahkan kekuasaan partainya kepada generasi berikutnya. SBY dinilai perlu mengurangi peran di Demokrat agar bisa melaksanakan tugasnya sebagai Presiden RI.
Atas pendapat tersebut, Johny membela SBY. Johny berkomentar, waktu yang digunakan SBY untuk mengurus partai adalah waktu di luar jam kerja. Contohnya, kata Johny, pertemuan SBY dengan seluruh perwakilan Dewan Pimpinan Daerah Demokrat yang berlangsung Sabtu kemarin, 2 Maret 2013, merupakan hari libur. (Baca: Dikumpulkan SBY di Cikeas, DPD Lepas Jaket Partai)
"Seandainya ada kegiatan partai di hari kerja, itu pasti sudah lewat jam kerja, itu pasti malam hari," kata Johny. "Beliau tak pernah mengorbankan tugas pokok kenegaraan."
MUHAMAD RIZKI | SATWIKA MOVEMENTI
Berita Lainnya:
SBY Ambil Alih Partai, Anas Diminta Fokus Kasusnya
SBY: Pengganti Anas, Bukan Ibas dan Bukan Ani
Dikumpulkan SBY di Cikeas, DPD Lepas Jaket Partai
Loyalis Anas: Banyak Sengkuni Kelilingi SBY
Kisah di Balik Wawancara Eksklusif Anas di RCTI
Bukan Prime Time, 'Perlawanan Anas' Rating Tinggi