TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa kali secara spontan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengucapkan kata-kata khas. Barangkali, seperti orang Jawa Tengah pada umumnya, kata wong akan sering didengar dari mantan Wali Kota Surakarta ini. Ini tiga istilah unik dari Jokowi.
Wong
Jokowi kerap melontarkan kata wong. Wong ini berarti orang. Semisal Jokowi yang wong Solo atau orang yang berasal dari Solo. Namun wong bisa menjadi kata penegas. Wong pernah diucapkan Jokowi ketika dia bicara soal bersih-bersih Monas. "Dibersihkan, ya wong tiap hari memang dibersihkan sama Dinas Kebersihan." Wong di sini tak bermakna. Dibersihkan, setiap hari memang dibersihkan oleh Dinas Kebersihan.
Blusukan
Jokowi kerap mengeluarkan kata khas berbau daerah asalnya. Sejak awal, Jokowi membanggakan gayanya yang dia sebut blusukan, istilah Jawa dari kata blusuk atau keluar dari jalur formal. Maksud blusukan ini barangkali turun ke bawah bersama warga semaunya tanpa batasan dirinya sebagai gubernur. Istilah ini sampai menular ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Jeglak-Jeglek
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melarang jeglak-jeglek-jeglak-jeglek terkait dengan penetapan kebijakan ganjil-genap di DKI Jakarta. Maksud Jokowi barangkali dia tak mau terburu-buru. Kebijakan itu harus dipertimbangkan dengan matang. Jadi, dia tidak mau ketika keputusan itu dilaksanakan, belakangan tak berjalan dan kemudian dijalankan lagi. Jeglak-jeglek ini barangkali megacu pada panel atau switch.
WANTO
Baca juga
Orang Dekat Anas Kembali Diperiksa KPK
Seal Temukan Pengganti Heidi Klum
Waspada, Banjir di Jakarta Dinihari