TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog Dadang Hawari menilai ada unsur kesengajaan atas dibuangnya mayat mutilasi yang ditemukan di tol Cikampek, Selasa kemarin, 5 Maret 2013. "Pelaku ingin membuat kehebohan di masyarakat," kata Dadang ketika dihubungi pada Rabu, 6 Februari 2013.
Alasannya, menurut Dadang, pelaku memiliki kelainan jiwa. Dia merasa senang jika perbuatannya diketahui khayalak. "Biasanya pelaku mutilasi membuangnya di tempat terpencil atau tidak ada orang untuk menutupi perbuatannya," ujarnya. "Tapi dalam kasus ini dia malah membuangnya di tempat umum."
Selain itu, diduga ada kedekatan antara pelaku dengan korban dalam mutilasi. Kedekatan ini menjelema dalam bentuk dendam kesumat sehingga pelaku tega memutilasi korban.
Untuk itu, Dadang mendesak polisi segera mencari identitas korban. Selain itu, polisi juga harus mencari senjata yang digunakan dalam tindak kejahatan tersebut.
"Semakin rapi potongan jenazah, artinya kejahatan ini sudah direncanakan, bahkan pada tingkat mutilasinya," ujar Dadang. Mencari tempat kejadian perkara menjadi syarat mutlak bagi polisi untuk mengusut kasus ini.
Mayat korban mutilasi tercecer sepanjang dua kilometer di Tol Cikampek dari arah Jakarta. Letak keenam potongan tubuh tersebut berada di dua lajur. Bagian itu terdiri dari sepasang kaki, lengan kiri, perut, dan kepala korban. Keenam bagian tubuh ini sudah dikirim ke RS Cipto Mangunkusumo untuk diotopsi.
SYAILENDRA
Terpopuler:
Ruhut Sitompul Goda Ibunda Raffi Ahmad
Fakta-fakta Menarik Jelang MU Vs Real Madrid
Pegawai Kemenag Dicurigai Gelapkan Dana Haji
Polisi Gamang Usut Golden Traders
Menolong Neneng, 2 WN Malaysia Divonis 7 Tahun
Akil Mochtar Ingin Jadi Ketua MK