TEMPO.CO, Jakarta -- Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Jakarta Timur Komisaris Didik Hariyadi mengatakan, jika dilihat dari tempat pembuangan korban mutilasi, pelaku diduga ingin menghilangkan jejak. "Dibuangnya, kebanyakan di jalur satu. Hanya satu potongan yang dibuang di jalur darurat. Berarti ada indikasi pelaku mau menghilangkan jejak korban karena bisa saja terlindas hancur oleh kendaraan," kata Didik di Markas Polres Jakarta Timur, Rabu, 6 Maret 2013.
Pelaku, kata Didik, juga diperkirakan lebih dari satu orang. Alasannya, ada yang bertindak sebagai sopir dan ada yang melakukan pembuangan secara satu-satu potongan tubuh korban. "Tidak mungkin kalau pelakunya tunggal karena dia berada di jalur satu."
Menurut Didik, dilihat dari jarak pembuangan potongan tubuh, pelaku juga mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan sedang. "Jaraknya, kan, rata-rata 100 meter, antara potongan tubuh satu ke satunya, ada yang lebih dari 100 meter mungkin saat itu dalam keaadaan ramai kendaraan," ujarnya.
Adapun lokasi penemuan potongan tubuh wanita tersebut adalah potongan kaki kanan ditemukan di jalur darurat KM 0.200, potongan tangan kanan ditemukan di jalur 1 KM 1.200, tangan kiri di KM 2.200 jalur 1, kaki kiri di KM 2.300 di jalur 1, badan di KM 2.400 jalur 1, dan kepala ditemukan terbungkus plastik hitam di jalur 2 KM 3.800.
Selasa pagi, 5 Maret 2013, enam potongan tubuh wanita ditemukan tercecer di jalan tol arah Cikampek, Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Saksi pertama yang menemukan adalah seorang anggota lalu lintas tol dan dua petugas Jasa Marga. Saat ini mayat tersebut masih berada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
AFRILIA SURYANIS