TEMPO.CO, Jakarta - Rencana penyerangan anggota Batalion Artileri Medan 15 Tarik Martapura, Sumatera Selatan, ke Markas Kepolisian Resor Ogan Komering Ulu (OKU) pada Kamis pekan lalu, ternyata sudah terencana. Sebelum datang ke Polres, mereka sudah berkonsultasi dengan komandannya.
Inspektur Pengawasan Umum Markas Besar Kepolisian RI, Komisaris Fajar Prihantoro, mengatakan dia mendapat informasi bahwa anggota Batalion Armed tersebut sempat berkonsultasi ke komandannya ihwal rencana mereka mempertanyakan perkembangan pengusutan atas tewasnya anggota TNI Prajurit Satu Heru Oktavianus ke Polres. Heru tertembak oleh Brigadir Wijaya, anggota Polres OKU, pada 27 Januari lalu.
"Mereka datang bertanya kepada komandannya, ini sudah 40 hari, kok tidak ada penyelesaiannya," kata Fajar kepada Tempo melalui telepon, Sabtu, 9 Maret 2013.
Kemudian, Fajar melanjutkan, Komandan Batalion Armed menghubungi Kepala Polres OKU Ajun Komisaris Besar Azis Saputra menyampaikan niat anak buahnya datang untuk mempertanyakan kasus Heru tersebut. Kapolres memerintahkan Kepala Bagian Operasional Polres mempersiapkan ruangan untuk berdialog dengan mereka. "Ruangan dan kursinya sudah disiapkan," kata Fajar.
Rencana dialog itu berubah anarkis. Fajar berujar, dialog tidak sempat berlangsung sebab aksi anarkis tentara langsung terjadi sesampainya di Mapolres. "Begitu datang, langsung kejadian itu terjadi," kata dia.
Kamis pagi lalu, sekitar seratusan anggota Batalion Armed 15 mengamuk. Mereka membakar kantor Polres OKU beserta 69 motor dan 9 mobil yang terparkir di area mapolres. Beberapa anggota polisi ikut menjadi sasaran kemarahan mereka. Empat polisi terluka tusuk, dua di antaranya --Kepala Polsek Martapura Komisaris Ridwan dan anggota Polres Ajun Inspektur Dua Marbawi-- masih dirawat di rumah sakit sampai saat ini. "Dansub POM pak Martin juga sempat terkena pukulan," kata Fajar.
Di samping itu, empat pos lantas ikut dirusak dan dibakar seperti Pos Lantas Kotabaru, Ogan 2 Ramayana dan Baturaja Timur, dirusak. Kantor, rumah dinas Polsek Martapura, dan gedung Taman Kanak-Kanak Bhayangkari juga menjadi sasaran pengrusakan.
RUSMAN PARAQBUEQ
Berita terpopuler lainnya:
Polda Temukan Kartu Intelijen di Mobil Hercules
Wawancarai Aher, Sejumlah Wartawan Dipukul Petugas
Jokowi Ikut Nonton Music Bank Jakarta
Eunhyuk Ingin Belajar Bahasa Indonesia
Modus Golden Traders Mirip Perusahaan di Malaysia
Curhat Rustriningsih Kenapa Tak Lolos Cagub