TEMPO.CO, Situbondo - Misyono, 44 tahun, warga Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, menyerahkan benda purbakala yang ditemukannya di hutan Taman Nasional Baluran kepada Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto, Kamis, 14 Maret 2013.
Benda berupa arca seorang perempuan yang duduk bersila itu terbuat dari batu andesit berukuran tinggi 40 sentimeter, lebar 20 cm, tebal 15 cm, dengan bobot 15 kilogram. Diduga benda purbakala itu adalah arca Dewi Tara. Misyono menemukannya saat dirinya mencari rumput di dalam Taman Nasional Baluran. Arca berada di kedalaman sekitar 1 meter dengan posisi terlilit akar pohon jati.
Baca Juga:
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Olahraga Situbondo, Jawa Timur, Sugiyono, mengatakan, untuk sementara, arca tersebut akan disimpan di Pendopo Kabupaten Situbondo untuk diteliti. Pihaknya, kata dia, telah meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur serta Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BPPP) Trowulan untuk meneliti arca itu. "Surat permohonan sudah kami kirimkan," kata dia saat dihubungi Tempo, Kamis, 14 Maret 2013.
Sugiyono mengatakan, penelitian BPPP Trowulan dibutuhkan untuk memastikan apakah arca yang ditemukan penduduk tesebut termasuk benda purbakala atau tidak. Bila termasuk benda purbakala, kata dia, hal itu dapat menambah referensi sejarah bagi daerah tersebut.
Juru bicara Forum Penyelamat Cagar Budaya, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Irwan Rakhday, mengatakan, sebelumnya arca tersebut diduga sebagai arca Kendedes. Namun, bila diperhatikan lebih lanjut, kata dia, ciri-ciri arca tersebut lebih mendekati sosok Dewi Tara.
Ciri-ciri khusus yang melekat, yakni alas pada bagian bawah arca berbentuk bunga teratai. Alas tunga Teratai, kata dia, hanya dilekatkan pada arca dewa-dewi. "Ornamen alas teratai menunjukkan orang-orang suci," kata Irwan saat dihubungi Tempo, Kamis, 14 Maret 2013.
Dewi Tara adalah lambang Buddha yang bermanifestasi dalam bentuk seorang wanita. Dewi Tara merupakan lambang dari kemerdekaan jiwa serta belas kasih dan kehampaan yang diajarkan dalam agama Buddha.
Selain itu, ciri lainnya, arca Dewi Tara memakai kain penutup pada bagian bawah dan telanjang pada bagian dada. "Pada arca Kendedes biasanya memakai kain penutup di bagian dada," kata dia. Untuk memastikan jenis arca dan umurnya, harus menunggu hasil penelitian arkeologis dari BPPP Trowulan.
IKA NINGTYAS
Berita Terpopuler:
Diperiksa Hari Ini, Menteri Suswono Terancam
Sahetapy Curigai Motif Pengusutan Sprindik Anas
Siapa Jorge Bergoglio, Sri Paus yang Baru?
Dana Safari PKS, Mendagri: Tanggungjawab Gubernur
SBY Bertemu Tujuh Jenderal Purnawirawan Sore Ini