TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat, Gede Pasek Suardika, berharap kongres luar biasa yang bakal digelar di Bali akhir Maret nanti memutuskan agar ada perampingan terhadap kepengurusan partai. "Sekarang posturnya terlalu gemuk sehingga menimbulkan instabilitas partai," kata Pasek di kompleks parlemen, Senayan, Senin, 18 Maret 2013.
Menurut Pasek, perampingan kepengurusan partai ini bisa dilakukan dengan mengembalikan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai pada AD/ART 2005. Dalam kepengurusan itu, hanya ada pengurus Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pembina. Sedangkan saat ini ada banyak institusi di internal Demokrat, seperti Majelis Tinggi dan Dewan Kehormatan.
Banyaknya lembaga di internal partai ini, menurut Pasek, justru menyebabkan timbulnya kegaduhan. Misalnya, ada beberapa kebijakan dan pernyataan yang seolah-olah berbenturan antara satu lembaga dan lembaga lain. "Kepengurusan yang gemuk menyebabkan munculnya penyakit asam urat, impotensi yang menyulitkan gerak organisasi."
Agar stabilitas di internal Demokrat kembali normal, Pasek menyarankan KLB mengeluarkan kebijakan agar diberlakukan demokrasi terpimpin. Menurut dia, ketua umum harus punya otoritas penuh dalam menjalankan rumah tangga partai sehingga jelas otoritasnya ada di mana. "Demokrasi terpimpin membuat Demokrat lebih cepat bertindak."
Pembenahan pola kepemimpinan, menurut dia, akan mendorong kader di semua tingkatan lebih bisa menjalankan substansi demokrasi. Dia ingin setiap kader menjadi politikus yang siap menerima segala keadaan, seperti menang dan kalah dalam pesta demokrasi.
IRA GUSLINA SUFA
Berita Lainnya:
Ahli Hukum Klaim Indonesia Perlu Pasal Santet
Kericuhan Warnai Kongres Luar Biasa PSSI
La Nyalla Jadi Wakil Ketua Umum PSSI
Polisi Tangkap Dua Perusak Kantor Tempo
Ini Dia Formula Renault Andalan Alexandra