TEMPO.CO, Jakarta - Menguatnya bursa regional seiring meredanya kekhawatiran Siprus berhasil memicu keyakinan investor untuk kembali melakukan akumulasi saham di bursa domestik.
Rencana pemerintah Siprus untuk memungut pajak progresif bagi para deposan di Siprus sempat membuat investor cemas. Hal ini akan memicu negara yang lebih besar seperti Italia dan Spanyol, sehingga dapat memperlambat pemulihan zona Eropa.
Setelah mengalami koreksi di hari sebelumnya, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia pada perdagangan sesi pertama hari ini, Selasa, 19 Maret 2013, ditutup naik 27,67 poin (0,58 persen) ke level 4.830,496. Saham sektor properti dan perbankan yang naik lebih dari 1 persen memimpin penguatan bursa siang ini.
Volume perdagangan mencapai 3,4 miliar lembar, dengan nilai Rp 3,02 triliun, serta frekuensi 98,66 ribu kali transaksi. Harga 149 saham naik, 73 saham turun, serta 106 saham lainnya stagnan, dan investor mencatat penjualan bersih Rp 20,4 miliar.
Naiknya harga saham di bursa mampu dimanfaatkan oleh rupiah untuk menguat. Hingga pukul 12.43 WIB, nilai tukar rupiah ditransaksikan di level 9.705 per dolar AS, yang berarti terapresiasi 6 poin dari penutupan Senin kemarin.
Analis dari PT BNI Securities, Yasmin Soulisa, mengungkapkan bursa Wall Street semalam ditutup melemah karena sentimen negatif dari Siprus yang akan memberlakukan pajak terhadap simpanan masyarakat di bank sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan kucuran dana talangan senilai 10 miliar euro (Rp 125 triliun).
“Langkah ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah krisis zona Eropa bahwa dana nasabah di bank dapat dikenai pungutan,” tuturnya. Dikhawatirkan, negara lainnya dalam zona Eropa akan menempuh cara yang sama.
Adapun saham-saham yang menopang kenaikan indeks kali ini antara lain: Bank BRI (BBRI) menguat Rp 150 ke Rp 8.700, Bank BCA (BBCA) menguat Rp 100 ke Rp 10.750, Bank Mandiri (BMRI) naik Rp 100 ke Rp 10.000, Unilever (UNVR) naik Rp 300 ke Rp 22.800, serta PT Telkom (TLKM) juga menguat Rp 100 ke Rp 10.600 per saham.
Harga saham di bursa Eropa ditutup melemah kemarin, sedangkan bursa Asia siang ini menghijau karena menganggap bahwa Siprus hanya negara kecil dan pengaruhnya tidak akan besar bagi Uni Eropa.
Harga emas berhasil menguat di atas US$ 1.600 per dolar AS. Hal ini mengindikasikan bahwa investor mulai menganggap emas sebagai aset safe haven.
VIVA B. K