TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana menyampaikan kekecewaannya terhadap perkembangan pelaksanaan proyek Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta. "Saya menyayangkan belum ada pengganti direktur," ucapnya merujuk pada ketidakjelasan nasib direksi MRT Jakarta.
Sani, sapaan akrab Triwisaksana, merasa bahwa proyek besar seperti MRT seharusnya jangan dianggap ringan. Menurutnya, proyek ini sangat penting karena pemerintah Indonesia telah bekerja sama dengan pemerintah Jepang.
Ketidakjelasan nasib direksi MRT memang kini menjadi persoalan. Masa jabatan Direktur Utama MRT, Tribudi Rahardjo serta Direktur Operasional dan Pemeliharaan, Rachmad, telah berakhir sejak 19 Februari lalu. Hingga kini, belum ada sikap dari Pemerintah DKI Jakarta sebagai pemegang saham mayoritas.
Meskipun begitu, menurut Direktur Keuangan dan Administrasi MRT, Erlan Hidayat, Tribudi dan Rachmad masih membantu dan mengerjakan tugas PT MRT.
"Gubernur DKI jakarta harus memutuskan siapa penggantinya," kata Sani, pria yang juga menjabat sebagai penasihat Fraksi Partai Keadilan Sejahtera itu. Ia menyarankan agar direktur utama serta direktur operasional lebih baik dilanjutkan saja masa jabatannya. "Keduanya sudah kompeten," ucap Sani menambahkan.
PUTRI ANINDYA
Topik Terhangat Tempo.co:Krisis Bawang || Hercules Rozario || Simulator SIM Seret DPR || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Berita Terkait
Dewan Desak Jokowi Segera Pilih Bos PT MRT
Harapan Sm*sh pada Jokowi: Tak Banyak Mal
Jokowi: Dirut Berakhir, MRT Jalan Terus
Jokowi Diminta Fokus MRT Ketimbang Monorel