TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Busyro Muqoddas, berpendapat bahwa turunnya kualitas kinerja Dewan Perwakilan Rakyat merupakan dampak dari fungsi dan tujuan partai politik yang tidak jelas. Menurut dia, relasi antara partai dan masyarakat sekarang ini hanya bersifat transaksional.
"Tidak ada program-program inovatif dari partai yang memberikan pendidikan politik kepada rakyat," kata Busyro dalam diskusi bertajuk "Caleg dan Pencegahan Korupsi," di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan, Rabu, 20 Maret 2013.
Menurunnya kualitas DPR, kata Busyro, membuat fungsi kontrol menjadi lemah. Ini akibat dari partai politik yang disetir instrumen korporat dan dinasti politik. "Tidak membawa manfaat berarti bagi kemajuan bangsa," ujarnya.
Menurut Busyro, setiap partai bersifat penting dan harus diperkuat. Tapi, partai kebanyakan beranggotakan orang-orang berduit, malah menjadi dinasti politik. Hasilnya, marak terjadi pencurian anggaran negara dan sumber daya alam.
"Partai berwatak korporat bisnis, sedangkan bisnis sifatnya kapitalistik dan pragmatik. Keadaan begini tidak menghendaki keberadaan masyarakat yang cerdas. Malah memicu pergeseran budaya kepada masyarakat yang menjadi permisif," kata Busyro.
MUHAMAD RIZKI