TEMPO.CO, Jakarta -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menceritakan ihwal kondisi Kantor Kepresidenan, tempat ia biasa menjalankan aktivitas sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
Saat menunggu kedatangan mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, di halaman Kantor Kepresidenan, SBY mengatakan ada perbedaan antara kantornya dengan kantor-kantor lainnya. "Seperti bumi dan langit, kan?" kata SBY di hadapan wartawan sambil menunjuk kantornya, Rabu sore, 20 Maret 2013.
Namun, SBY tak mempermasalahkan kondisi kantornya itu. "Yang penting, kan, produktivitasnya. Bukan mewahnya, bukan mahalnya ruangan ataupun perabotan," ujar dia, yang saat itu didampingi tiga ajudannya dan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.
Ia pun berharap sikap tersebut juga dimiliki pejabat lainnya di Indonesia. "Jangan jor-joran, mewah-mewahan. Makin sederhana, makin baik," ucap SBY. "Sehingga uangnya bisa kita gunakan untuk rakyat kita."
Berselang lima menit kemudian, SBY berseloroh ihwal kondisi mata salah satu ajudannya yang terlihat berwarna merah. Menurut dia, ada dua kemungkinan mata ajudannya terlihat memerah. "Yang pertama marah, yang kedua kurang tidur. Kalau mata merah, kan, begitu," kata SBY, sambil tersenyum.
Sontak para pewarta bertanya ke SBY. "Yang benar yang mana, Pak?" tanya wartawan. "Enggak tahu," jawab SBY, sambil tertawa.
PRIHANDOKO
Baca juga:
Din Syamsuddin Minta SBY Tak Sebar Isu Kudeta
Tujuh Mengimpit Yudhoyono
Istana: Kudeta Lewat Pemilu Saja
Topik Terhangat: Krisis Bawang || Hercules Rozario || Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas