TEMPO.CO, Surabaya - Mobil Cepu Limited (MCL), anak usaha Exxon Mobile Oil Indonesia, berencana mengembalikan wilayah kerja pertambangan Blok Gunting, Kabupaten Jombang, kepada pemerintah. Vice President Mobil Cepu Limited Asep Sulaiman, menuturkan angkat tangan menyelesaikan polemik dengan masyarakat yang menolak kegiatan eksplorasi di daerah tersebut.
Pihaknya menurut ia, telah menempuh berbagai cara menghadapi penolakan itu, namun tak menunjukkan hasil positif. Kini, MCL lebih fokus pada kegiatan eksploitasi di Lapangan Banyuurip, Blok Cepu. "Mungkin akan dikembalikan lagi ke pemerintah. Sepertinya Blok Gunting kurang ekonomis juga," kata Asep Sulaiman usai pemaparan kinerja MCL dihdapan SKK Migas, Rabu 20 Maret 2013.
Di hadapan SKK Migas, MCL mengungkapkan bahwa kendala utama yang dihadapinya adalah soal penolakan masyarakat dan proses perizinan birokrasi yang berbelit. Asep berharap, SKK Migas mampu membantu kinerja MCL yang belakangan digadang-gadang menjadi tulang punggung produksi minyak nasional di Blok Cepu.
Saat ini, MCL memiliki empat sumur eksploitasi di Lapangan Banyu Urip yang mampu mendulang minyak sebesar 24.500 barel per hari. Hingga kuartal IV tahun 2014, MCL telah merencanakan 49 sumur eksploitasi dengan produksi puncak mencapai 165 ribu barel minyak. "Akan datang lagi 2 rig untuk mengebor sumur baru. Kami terus bekerja sesuai target yang dibebankan," kata Asep.
Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini mendesak kontraktor kontrak kerja sama (K3S) besar di Jawa Timur, yakni MCL, PHE dan JOB PPEJ mempercepat pengerjaan proyek mingasnya dan memastikan produksi sesuai target. Dengan begitu, Rudi berharap target lifting minyak minimal sebesar 850 ribu barel dapat terlampaui dan selesai sesuai kesepakatan jadwal dalam rencana kerja dan anggaran (work plan and budget). Pihaknya berjanji akan mempermudah rencana kerja K3S di lapangan, termasuk menyelesaikan sengkarut Blok Gunting. "Mumpung masih Maret, bisa dibantu," kata Rudi.
Ia juga ingin K3S mampu mengimbangi kinerja SKK Migas. Rudi mengakui, setiap K3S mempunyai kekhasan tersendiri sesuai lapangan kerja migasnya. Untuk offshore, tak seberapa menghadapi kendala masyarakat. Tidak demikian halnya dengan onshore yang berpotensi menimbulkan gesekan.
Kepada MCL, ia ingin produksi Blok Cepu mencapai 165 ribu barel pada Mei 2014, sehingga tak perlu menunggu hingga akhir tahun 2014. "Dari K3S juga jangan lambat. Harus punya tingkah laku dan habit seperti SKK Migas juga, ditargetkan pemboran bisa 100 persen," Rudi berharap.
MCL mendapat WKP Blok Gunting sejak tahun 2008 yang mencakup wilayah seluas 1.645 kilometer persegi dan berlokasi di Kabupaten Jombang dan Mojokerto. Selama tiga tahun pertama, program kerja Blok Gunting termasuk kajian seismik 2-dimensi sepanjang 400 km dan kajian geologis sepanjang 400 kilometer.
DIANANTA P. SUMEDI
Topik Terhangat: Krisis Bawang || Hercules Rozario || Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas
Baca juga:
Kasus PON Riau Sampai DPR?
Setya Novanto Awasi KPK Geledah Ruangannya
Inilah Barang yang Dibawa KPK dari Ruang Setya Novanto
Tiga Penyidik KPK Sambangi Rumah Rusli Zainal