TEMPO.CO, Kediri - Serangan penyakit demam berdarah tak selamanya menjadi musibah. Di Kota Kediri, Jawa Timur, penyakit ini justru dijadikan komoditas politik bagi kandidat wali kota untuk meraup dukungan rakyat menghadapi pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota periode 2013-2018.
Baku Widodo, salah satu bakal calon wali kota dari jalur independen, memanfaatkan wabah ini untuk mengumpulkan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Caranya, dia menyelenggarakan pembasmian sarang nyamuk melalui pengasapan atau fogging.
Baca Juga:
Fogging dilakukan secara gratis. Warga yang menghendaki rumahnya disemprot hanya diminta menyerahkan foto kopi KTP sebagai tanda dukungan. "Kami mentarget seribu rumah per hari," kata Baku, Jumat, 22 Maret 2013.
Meski harus merogoh kocek cukup dalam, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Kediri itu mengaku jerih payahnya sebanding dengan hasilnya.
Langkah serupa juga dilakukan Abdulah Abubakar. Politikus belia yang saat ini masih menjabat Wakil Wali Kota Kediri itu menyelenggarakan fogging gratis sejak beberapa bulan lalu. "Program fogging pemerintah tak bisa menjangkau seluruh titik," ujar Abdullah yang akan diusung Partai Amanat Nasional.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima mengkritik kegiatan tersebut. Sebab, pelaksanaan fogging harus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan. "Penyemprotan pestisida secara berlebihan bisa membahayakan manusia," ucapnya.
Fauzan mengakui fogging yang dilakukan pemerintah tidak bisa menjangkau seluruh titik akibat keterbatasan anggaran. Namun, tidak berarti setiap orang bisa melakukannya secara serampangan.
Sebaliknya Nyonya Purwati, warga Perumahan Persada Sayang, Kediri, merasa sangat diuntungkan dengan fogging gratis tersebut. Purwati menilai melonjaknya jumlah penderita DB di Kota Kediri akibat lemahnya kinerja Dinas Kesehatan. Warga di suatu lokasi yang meminta dilakukan fogging karena sudah ada penderita DB kerap diacuhkan. "Seharusnya pemerintah malu," tuturnya.
HARI TRI WASONO
Berita Terpopuler:
Daftar Pasal Kontroversial di Rancangan KUHP
Buyung dan Rizal Ramli Ikut Minta SBY Turun
Adnan Buyung Mengusulkan Pemilu Dipercepat
Ahmadinejad Nyaris Tertembak Pengawal Presiden AS
Aksi 25 Maret Bukan Kudeta, tapi...