TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (APRINDO), Pudjianto, memprediksi pasar retail online di Indonesia akan semakin berkembang. "Retail online akan semakin berkembang seiring dengan perubahan pola konsumsi masyarakat," kata Pudjianto di World Trade Center Jakarta, Senin, 25 Maret 2013.
Dari pengamatannya, kemunculan berbagai perangkat elektronik, seperti smartphone, dan jaringan Internet yang semakin membaik mendorong masyarakat mencari produk yang mereka butuhkan melalui jaringan Internet. Kemajuan ini membuat masyarakat dapat mencari produk yang mereka butuhkan dan dapat membandingkan harganya langsung tanpa perlu ke pasar fisik.
"Orang tinggal membuka perangkat keras mereka yang terhubung dengan jaringan Internet dan mencari produk. Setelah itu, mereka bisa bandingkan harganya dengan toko online lain dan membeli produk yang dia inginkan tanpa perlu repot-repot keluar ruangan tempat mereka berada," kata Pudjianto.
Oleh sebab itu, kata dia, pelaku retail Indonesia harus mulai membuka diri terhadap konsep retail online. Ia mengatakan, hal itu penting agar bisa memenangkan persaingan bisnis retail di Indonesia.
"Pemerintah juga tidak boleh gagap dengan skema bisnis retail yang semakin mengglobal akibat sistem jual beli online ini," kata Pudjianto. Ia mengatakan, saat ini pemerintah masih fokus mengatur bisnis retail yang secara fisik memiliki toko. Padahal, pada saat yang bersamaan, retail online terus berkembang dan bahkan pasar Indonesia mulai dilirik oleh retail online asing.
Pujianto menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia memang telah melalui berbagai era pasar ritel. Pada era 1960, pasar retail Indonesia masih belum berkembang akibat masih banyak masyarakat yang suka ke pasar tradisional.
Hal ini mulai berubah pada era 1970. Pudjianto mengatakan, berbagai supermarket domestik bermunculan pada era tersebut seiring dengan keinginan masyarakat untuk berbelanja di pasar nontradisional. Kondisi ini masih bertahan hingga era 1980.
"Baru pada era 1990 ritel asing mulai bermunculan dalam bentuk supermarket," katanya. Saat itu banyak supermarket asing yang membuka toko di Indonesia demi mendapatkan pasar baru.
Sedangkan pada era 2000, pasar retail mulai berubah akibat menjamurnya minimarket, seperti Alfamart dan Indomart. Mereka, kata Pudjianto, menyediakan berbagai produk kebutuhan sehari-hari di satu toko yang dekat dengan tempat tinggal sehingga mampu menarik hati masyarakat.
"Dan pada era 2010, saatnya retail online yang berkembang." Ia berpesan, bagi masyarakat yang tertarik berbisnis retail secara online untuk menemukan konsep penjualan online yang kreatif. Menurut dia, bisnis retail yang maju tidak hanya disebabkan oleh merk terkenal yang mereka usung, tetapi juga karena mampu membaca keinginan pasar domestik.
RAFIKA AULIA
Topik Terhangat: Kudeta || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Terpopuler:
Inul Daratista Siapkan Bisnis Baru.
Kimberly Ryder Gugup Bertemu Demi Lovato
Demi Lovato Panaskan Istora
Pure Saturday Ramaikan ARTE Arts Festival
Miss Hong Kong Kagum Pada Perempuan Berjilbab