TEMPO.CO, Semarang - Pemerintah Kota Semarang memastikan membangun terowongan di titik Jalan Jatingaleh untuk mengurangi arus lalu lintas di daerah tersebut. Nilai anggaran pembangunan mencapai Rp 84 miliar dibantu oleh pemerintah pusat dan provinsi.
"Pemerintah kota tidak akan sanggup jika tidak ada sharing soal anggaran tersebut," ujar Kepala Dinas Bina Marga Kota Semarang Iswar Aminudin, Rabu, 27 Maret 2013.
Ia menyatakan, program pembangunan itu sudah disetujui oleh pemerintah provinsi. Bahkan gubernur sudah membuat surat untuk Kementerian Pekerjaan Umum mengenai sharing biaya pembangunan itu. "Sharing yang diusulkan 70 persen anggaran pemerintah pusat dan 30 persen dibagi antara pemerintah Kota Semarang dan provinsi," Iswar menambahkan.
Menurut Iswar, pembangunan underpass Jatingaleh tidak bisa ditunda lagi untuk mengurai persoalan kemacetan di salah satu titik Kota Semarang tersebut. Ia menargetkan, tahun 2014 nanti underpass Jatingaleh bisa digunakan.
Pengamat transportasi publik dari Universitas Katolik Sugijapranata Semarang, Djoko Setijowarno, menilai pembangunan underpass di Jatingaleh kurang efektif dan cenderung memboroskan anggaran. Menurut dia, keberadaan underpass tidak menjamin dapat mengatasi kemacetan lalu lintas di sekitar ruas jalan di tengah Kota Semarang, khususnya di Jatingaleh.
"Karena penyebab kemacetan bukan kurang jalan, tapi kurang angkutan umum yang senyaman kendaraan pribadi," ujar Djoko.
EDI FAISOL
Topik Terhangat: Kudeta || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Berita Lainnya:
Firasat Buruk Pemindahan Tahanan Lapas Sleman
Penyerangan LP Sleman Terencana, Ini Indikasinya
BIN: Senjata Penyerang LP Sleman Bukan Standar TNI
Siapa Tak Trauma Lihat Serangan Penjara Sleman