TEMPO.CO, Glasgow - Jangan biarkan anak-anak terlalu banyak menonton televisi. Selain tidak bagus buat kesehatan, anak yang terlalu banyak menonton televisi juga tidak baik untuk mental anak.
Sebuah studi yang dilakukan peneliti University of Glasgow, Skotlandia, menunjukkan anak umur lima tahun yang menonton televisi tiga jam atau lebih dalam sehari akan cenderung anti sosial, suka melawan dan mencuri pada saat usianya menginjak 7 tahun.
Dalam studi yang dipublikasikan jurnal online Archives of Disease in Childhood ini, para peneliti menganalisis data dari sekitar 11 ribu anak di Inggris yang lahir antara tahun 2000-2002. Ketika anak-anak itu berumur 5 dan 7 tahun, ibu mereka mengisi kuesioner yang dirancang untuk menilai seberapa baik penyesuaian anak-anak dan berapa lama waktu yang dihabiskan anak-anak mereka pada usia 5 untuk menonton televisi, bermain komputer, atau permainan elektronik.
Dari kuesioner itu didapat, pada usia 5 tahun, hampir dua pertiga anak-anak itu menonton televisi antara satu hingga tiga jam sehari. Sedangkan anak yang menonton televisi selama lebih dari tiga jam sehari sebanyak 15 persen. Anak-anak yang tak menonton televisi sama sekali kurang dari 2 persen. Hanya 3 persen dari anak-anak yang menghabiskan tiga atau lebih jam sehari untuk menonton televisi, bermain komputer, atau game elektronik ketika mereka berusia 5 tahun.
Setelah memperhitungkan faktor-faktor lain, seperti orangtua dan dinamika keluarga, para peneliti menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara menonton televisi selama tiga jam atau lebih pada usia 5 dengan peningkatan risiko perilaku antisosial pada usia 7 tahun.
Namun, menurut Alison Parkes, seorang peneliti, kebanyakan menonton televisi tidak terkait dengan masalah emosional atau perhatian. Temuan ini meneguhkan bahwa terlalu banyak di depan televisi bisa merugikan kesehatan fisik anak-anak dan sekolah. Walau menemukan keterkaitan antara menonton televisi pada usia 5 dengan risiko perilaku antisosial pada usia 7 tahun, peneliti tetapi tidak menemukan hubungan sebab-akibat. (Baca berita-berita terkait tayangan televisi di sini)
NUR ROCHMI | HEALTHDAY
Berita lainnya:
Pencinta Hewan, Gabung di Djakarta Musang Lovers
Hamil Sambil Bekerja Tak Berisiko Buruk pada Bayi?
Acara Televisi Tak Pengaruhi Perilaku Anak
Hamil Sambil Bekerja Tak Berisiko Buruk pada Bayi?