TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi angkat bicara ihwal kerusuhan di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Ahad 31 Maret 2013. Kerusuhan ini dilatarbelakangi pemilihan kepala daerah secara langsung di kota itu.
Menurut Gamawan, pilkada secara langsung yang dilaksanakan sejak 2005 lalu telah menimbulkan lebih dari 50 korban jiwa. "Kebetulan di Palopo kemarin tidak terjadi korban jiwa, tetapi secara keseluruhan lebih dari 50 korban jiwa," kata dia, di kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin, 1 April 2013.
Karena itu, ia menambahkan, pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat tengah mengevaluasi penyelenggaraan pilkada langsung ini. Menurut Gamawan, ada beberapa opsi yang ditawarkan sebagai penyempurnaan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah.
Salah satunya, bupati atau wali kota kemungkinan bakal dipilih melalui keterwakilan atau lewat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Namun hingga kini rancangan undang-undang itu masih terus dikaji pemerintah bersama DPR. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini RUU tentang Pemilihan Kepala Daerah dapat kami selesaikan," ujar Gamawan.
Ia berharap insiden kerusuhan di Palopo bisa menjadi pencerahan bagi semua pihak, khususnya partai politik dan penyelenggara pemilihan, untuk ikut memelihara ketentraman dan ketertiban. "Kepada para calon, kepada tim sukses, jangan semuanya mengandalkan kepolisian saja," ucap Gamawan. "Ke depan, kami berharap kasus di Palopo ini tidak lagi terjadi di daerah-daerah lain di Indonesia."
Rusuh di Palopo bermula saat Komisi Pemilihan Umum Palopo menetapkan pasangan Judas Amir-Ahmad Syarifuddin (JA) sebagai pemenang pemilihan kepala daerah dengan perolehan 37.469 suara. Sedangkan rivalnya, Haidir Basir-Thamrin Jufri (Hati) meraih 36.731 suara. Selisih antara keduanya hanya 738 suara.
Namun, setelah rapat pleno penetapan JA sebagai wali kota dan wakil wali kota selesai, tiba-tiba sekitar 500 orang pendukung salah satu pasangan calon bertindak anarkis dengan melemparkan batu dan bom molotov. Mereka kemudian merusak dan membakar sejumlah bangunan seperti Kantor Wali Kota, KPU, DPD Partai Golkar, Harian Palopo Pos, dan beberapa fasilitas lainnya.
PRIHANDOKO
Berita terpopuler lainnya:
Kasus Cebongan, Ketika Detektif Dunia Maya Beraksi
Kronologi Idjon Djambi Perlu Dikonfrontasikan
Pelaku Penyerangan Penjara Sleman Mulai Terkuak
Ini Jadwal Pemadaman Listrik di Jakarta
Malam Jahanam di Cebongan