TEMPO.CO, Jakarta -- Megawati Soekarnoputri dan Aburizal Bakrie dinilai sudah terlalu tua untuk kembali mencalonkan diri sebagai presiden. Fenomena politik Indonesia disebut masih sepenuhnya dikendalikan oleh tokoh-tokoh tua.
“Megawati dan Aburizal sudah tidak berada dalam zamannya,” kata pengamat politik Universitas Gadjah Mada, Ari Dwipayana, Jumat, 12 April 2013. Menurut dia, perlu ada regenerasi politik secara nasional. “Harus ada upaya serius ke arah sana. Kalau tidak dapat dukungan, ya jangan maju lagi. Seperti di luar negeri saja,” ujar Ari.
Dia menyebutkan, realitas politik Indonesia saat ini tengah dirundung geronto politik. “Dunia politik Indonesia dikendalikan oleh orang tua, yang berumur di atas 50 tahun,” kata Ari. Namun, dia menyebutkan, kepemimpinan muda harus diuji dalam ruang terbuka partai politik.
“Harus diuji berulang-ulang melalui kompetisi internal, perlu ada uji kepemimpinan politik,” kata dia. Masalah regenerasi politik harus menjadi perhatian serius masyarakat. Soal rencana sejumlah partai untuk menggelar konvensi calon presiden, Ari menilainya sebagai pertanda partai kekurangan figur kuat.
“Itu tandanya partai tersebut tengah mengalami krisis politikus andal dan orang kuat,” ujar Ari. Partai yang menggelar konvensi cenderung tidak memiliki pengendali politik dibandingkan partai yang tidak menggelar konvensi. “Harapannya, dengan merekrut kader non-partai, mereka dapat menaikkan elektabilitas partai,” kata dia.
Sebelumnya, Partai Demokrat memastikan diri akan menjaring calon presiden melalui mekanisme konvensi. Jalan konvensi ditempuh sebagai alat untuk menjadi partai modern dan terbuka bagi kader internal maupun eksternal Partai Demokrat.
“Mereka akan diuji publik,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan saat dihubungi kemarin. Uji publik ini digunakan untuk mengetahui bagaimana akseptabilitas seorang calon serta tingkat keterpilihan seorang calon presiden. Berbeda dengan partai lain seperti Gerindra, PAN, dan PDI Perjuangan yang sudah memiliki calon, Ramadhan menjelaskan, Demokrat sampai sekarang belum punya calon presiden pengganti SBY.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga mengajak umat Islam, seperti Mahfud Md. dan Jusuf Kalla, untuk mendaftar sebagai calon presiden dan wakil presiden. Partai berlambang kakbah ini beralasan membuka konvensi karena tidak dibukanya ruang bagi calon presiden independen.
SUBKHAN
Topik Terhangat:
Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Baca juga:
Pejabat DKI Mundur, Meninggalkan Jokowi
Cara Pargono Memeras Asep Hendro
DPRD Jakarta Tuding Jokowi Sebabkan Pejabat Mundur
Pilihan 2014 Cuma Mega, Prabowo, dan Ical